CIANJUR-Jabar || Bramastanews.com_Pengurus PT. Putera Timur Mandiri (PTM) bernama Feri disebut keluarga PMI bernama Yani asal Cianjur Jawa Barat sebagai pihak yang berangkatkan Ibunya ke Timur Tengah.
Sartika (38th) ungkapkan keinginan keluarga agar Ibunya yang kini berada di Timur Tengah yang sedang alami sakit berupa pendarahan agar segera dipulangkan (5/4/2024).
Ironisnya, sampai dengan saat ini Feri yang disebut sebagai pemroses keberangkatan Yani dari PT. PTM tidak memberikan tanggapan atas upaya konfirmasi yang disampaikan awak media beberapa pekan lalu.
Respon yang ditunjukkan pihak pemroses keberangkatan PMI yang ditengarai banyak terlibat persoalan berkaitan PMI bermasalah yang diberangkatkan ke Timur Tengah itu nampak sangat buruk.
Tanggungjawab PTM dalam menangani persoalan PMI bermasalah yang diberangkatkannya terlihat sangat minim, seperti halnya yang dialami Yani saat ini.
Feri bahkan terkesan sengaja menghindari upaya konfirmasi awak media di duga untuk menutup akses informasi yang mungkin saja dipertanyakan.
Kegelisahan pihak keluarga Yani yang makin berkembang sebab kondisi yang bersangkutan saat ini sedang tidak sehat, tak direspon positif pihak PTM.
Sehingga hal tersebut memunculkan dugaan jika PTM mungkin mengulur waktu menunggu kondisi kesehatan Yani membaik, sehingga bisa dipekerjakan kembali.
Padahal pihak keluarga melalui Sartika, anak kandungnya dalam rilis berita edisi 5/4/2024 sudah sampaikan keinginannya agar Ibunya (Yani) segera dipulangkan.
Namun, Feri saat dihubungi awak media sampai saat ini belum memberikan tanggapan atas konfirmasi yang disampaikan.
Akankah pihak keluarga mengadukan persoalan ini ke pihak penegak hukum atas dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), sebab di duga keberangkatan Yani dilakukan dengan cara non-prosedural.
Terpisah, pria yang akrab dipanggil AM yang merupakan pendamping keluarga Yani dalam mengurus upaya pemulangan tersebut pada awak media sampaikan,
“Jika tidak ada kejelasan dari PTM terkait kapan Yani dipulangkan, apa boleh buat, potensi untuk kita lakukan upaya pelaporan sangat besar, sebab dari PTM juga komunikasinya tidak sesuai harapan,” ungkapnya.
(Tim/red)