CIKARANG PUSAT -bramastanews. Com–
Memasuki pekan ketiga tanggap darurat bencana kekeringan akibat kemarau panjang, Pemkab Bekasi melakukan berbagai upaya untuk mencukupi ketersediaan air bersih warga dan mengatasi kekeringan lahan pertanian.
Pusdalops Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Bekasi menyampaikan, hingga Sabtu (16/09/2023), pukul 21.00 WIB, sebanyak 2.478.800 liter air telah didistribusikan untuk warga yang mengalami krisis air bersih.
Bantuan juga diberikan dalam bentuk penampungan air (toren), jerigen air dan ribuan galon air mineral.
Untuk mengatasi kekeringan lahan pertanian, Pemkab Bekasi berkoordinasi dengan Perum Jasa Tirta menambah debit air saluran irigasi, membangun long storage, membersihkan sungai, pipanisasi PDAM dan membuat sumur satelit
BPBD mencatat, sedikitnya ada 119.959 jiwa atau 37.697 KK terdampak kekeringan yang tersebar di 42 desa di 9 kecamatan dari 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi.
Selain itu, ada 21.250 hektar lahan pertanian yang terdampak, dimana 3.615 hektar di antaranya masuk kategori lahan pertanian terancam.
Daerah terdampak kekeringan berada di empat kecamatan di wilayah selatan Kabupaten Bekasi, yakni Cibarusah, Bojongmangu, Serang Baru dan Cikarang Pusat.
Sedangkan lima kecamatan lain berada di wilayah utara, yakni Sukawangi, Babelan, Tarumajaya, Muaragembong dan Pebayuran.
Upaya masif dilakukan BPBD Kabupaten Bekasi untuk mengatasi dampak kekeringan. Berkolaborasi dengan Polres Metro Bekasi, Kodim 0509/Kabupaten Bekasi, PDAM Tirta Bhagasasi, PMI, Baznas, FPRB, Destana/Katana dan relawan kebencanaan.
Selain itu, Pemkab Bekasi juga mengerahkan seluruh perangkat daerah sebagai Liaison Officer (LO) di wilayah terdampak kekeringan, menyalurkan dan mengkoordinir bantuan dari pihak swasta. (*)