Malang-Jatim || Bramastanews.com
Untuk merayakan Dies Natalis Ke -41, Politeknik Negeri Malang mengadakan kegiatan Merti Bumi penanaman 1000 pohon di lingkungan Polinema pada Sabtu (4/3) pagi. Pra acara diisi dengan senam pagi oleh komunitas Senam Kebaya Indonesia (SKI).
Kegiatan ini didukung penuh oleh pemerintah dan aparat setempat dengan mendatangkan Walikota Malang, Polres, Kodim, Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Jatim dan instansi terkait di Kota Malang. Dalam menghadiri undangan, Brimob Malang datang dengan membawa sekitar 200 bibit pohon siap tanam. Tak hanya itu, Brimob Malang juga mendatangkan satu unit mobil dapur lapangan lengkap dengan kru untuk menyediakan makanan serta minuman untuk para tamu.
Mobil dapur lapangan ini sudah disiapkan beberapa hari sebelum kegiatan untuk mengurangi potensi kendala yang mungkin bisa terjadi. “Kami sudah siapkan kendaraan dapur lapangan beserta kru untuk mendukung kegiatan Merti Bumi, oleh karena itu beberapa hal yang bisa kami berikan untuk berlangsungnya acara ini kami siapkan semaksimal mungkin”,ujar Komandan Brimob Malang AKP Nono Sugiono, S.H.
Tampak para tamu memiliki antusias tinggi. Hal ini terlihat ketika mobil dapur lapangan baru saja dibuka, para tamu langsung memadati area dapur lapangan. Sementara itu sebanyak dua buah tenda pasukan juga dipasang di depan panggung sebagai tempat untuk para tamu undangan.
Memasuki acara inti, kegiatan diawali dengan sambutan Walikota Malang yang diwakili oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bpk. Slamet Husnan Hariadi, S.P., Kader Lingkungan Hidup, dan yang terakhir Direktur Politeknik Negeri Malang. Beliau menyampaikan bahwa harapannya dengan kegiatan ini kampus Polinema dikenal bukan hanya sebagai kampus biru tetapi sebagai kampus biru hijau. Hijau disini maksudnya berasal dari tumbuhan yang pada hari ini ditanam.
Terakhir, kegiatan ditutup dengan pelaksanaan penanaman pohon serentak pada tempat yang telah disediakan. Dengan menggunakan peralatan menanam seperti cangkul dan sekop, anggota Brimob berbaur dengan para pegiat lingkungan hidup untuk menyelesaikan tugas penanaman bibit pohon. Dengan demikian tak hanya penghijauan yang didapat, tetapi juga memperoleh kesempatan mengenal lebih dekat dengan masyarakat.(***)