PALI – Bramastanews.com, Anggaran proyek cetak sawah seluas 200 hektar di Desa Tempirai Raya, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, mendadak mengalami perubahan signifikan. Dari yang sebelumnya disebut-sebut senilai Rp 7 miliar, kini angka tersebut berubah menjadi Rp 5,3 miliar.
Perubahan nilai anggaran ini diduga setelah proyek tersebut menjadi sorotan publik usai viral di kalangan elemen masyarakat dan media masa.
Kepala Dinas Pertanian PALI, Ahmad Joni sebelumnya menyampaikan bahwa biaya cetak sawah mencapai 7 miliar atau setara Rp 35 juta per hektar, namun belakangan diduga mengalami perubahan menjadi Rp. 5,3 Miliar atau setara Rp 26,5 juta per hektar.
Temuan ini diperkuat dengan penelusuran tim investigasi Bramastanews.com, yang menemukan papan proyek diduga Program Cetak Sawah dengan total nilai anggaran Rp 5,3 miliar terdiri dari tiga paket kegiatan yaitu Cetak Sawah Desa Tempirai luas 80,36 Ha senilai Rp. 1.812.285.877, Sawah Desa Tempirai Utara 32,05 Ha senilai Rp. 956.877.342 Cetak Sawah Desa Tempirai Timur, luas 87,65 Ha senilai Rp. 2.549.244.417, yang.belum sempat dipasang di lokasi kegiatan.perubahan pagu anggaran ini menimbulkan selisih anggaran sekitar Rp 1,7 miliar, yang menjadi pertanyaan besar di tengah masyarakat.
Saat dikonfirmasi Kepala Dinas Pertanian PALI, Ahmad Joni perihal perubahan nilai anggaran dari 7 miliar menjadi Rp 5,3. Ia menjelaskan bahwa pagu anggaran POK dari Kementan RI untuk cetak sawah 200 hektar senilai 7 miliar sudah tertulis.
“Ini Pagu pak sudah tertulis,” jawabnya singkat (7/7/25).
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian PALI, Ahmad Joni saat dikonfirmasi awak media pada tanggal 3 Juli 2025 menyampaikan bahwa pagu anggaran cetak sawah 200 hektar dari POK Kementan RI dengan anggaran sebesar Rp. 7 Miliar. Pengerjaannya oleh Makorem 044 GAPO.
“Pagu anggaran dari POK Kementan RI. Untuk cetak sawah 200 Ha sebesar 7 milyar pak. Yg d kerjakan oleh Danrem 044 GAPO, ” dijelaskan Ahmad Joni.
Ia juga menambahkan bahwa untuk Pagu anggaran yang program cetak sawah seluas 3.000 hektar lagi, masih belum ada rilis resmi dari Kementerian Pertanian RI.
Terkait informasi yang beredar bahwa proyek cetak sawah yang diduga tidak memasang papan informasi proyek, Joni mengatakan bahwa pihaknya sudah menyampaikan kepada pihak TNI sebagai pelaksana proyek agar segera memasang papan informasi.
“Sudah saya sampaikan dengan pihak TNI sebagai pelaksana. Saya juga meminta untuk di pasang pak. Hari ini atau besok dipasang, info dari mereka,” tutup Joni.
Hingga berita ini diterbitkan belum ada penjelasan resmi dari pihak terkait perihal perubahan anggaran program cetak sawah. (Bm/Red)