Lima Pilar Wawonii Bangkit, Lepaskan Belenggu Keterblakangan

oleh -113 Dilihat

Konawe Kepulauan – Sebagai pemerintah daerah, transparansi pengelolaan anggaran adalah hal yang paling utama, sehingga  keterbukaan informasi pada masyarakat mengenai program apa saja yang belum dan telah di tuntaskan dalam satu periode adalah hal yang paling penting

“Ekspos Keberhasilan Wawonii Bangkit” menjadi solusi terbaik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Kepulauan (Konkep) untuk memaparkan keberhasilan mereka sebelum berakhirnya masa jabatan Bupati Konkep Ir. H. Amrullah dan Wakil Bupati Konkep H. Andi Muhammad Lutfi.

Hal itu juga di anggap sebagai salah satu bentuk laporan pertanggungjawaban Bupati dan Wakil Bupati Konkep yang di kemas dalam bentuk kegiatan agar masyarakat dapat menyaksikan secara langsung dan merasakan euforia dengan penampilan artis ibu kota Ike Nurjanah, Geol Band Rock, dan Endang jebolan Liga Dangdut Indosiar.

Seluruh Kepala Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) dan jajaran anggota DPRD Konkep turut menghadiri kegiatan tersebut. Selain itu,  kepala perwakilan BPK Sultra, kepala perwakilan BPKP Sultra, kepala kantor BPS Kota Kendari, Kepala OPD Sultra, dan jajaran Forkopimda Konkep juga tak tertinggal untuk mengahdiri kegitan tersebut.

Bupati Konkep, H. Amrullah,MT dalam sambutannya mengatakan, di periode pertama akronim Beramal ini, mempunyai visi Terwujudnya tata peradaban masyarakat wawonii yang bebas  dari belenggu keterbelakangan sosial ekonomi dan sosial budaya tahun 2021.

Dalam kurun waktu 5 tahun memimpin, Pasangan Beramal ini telah berhasil membuka ke terisolasian yang dan keterbelakangan, yang ditandai dengan terbukanya akses jalan lingkar sepanjang 109,981 kilo meter.

“Masyarakat juga dapat berkomunikasi melalui HP dan listrik 24 jam serta alokasi anggaran untuk pengembangan kapasitas SDM melalui bantuan beasiswa wawonii cerdas,” jelasnya saat sambutan, Sabtu, 1 Februari 2024.

Pasangan Beramal ini kembali di percaya oleh masyarakat untuk melanjutkan kepemimpinan periode kedua mereka dengan visi : Menuju Wawonii Bangkit (Berkembang, Kompetitif dan Tangguh) Dalam Bingkai Lingkaran Hati Emas Tahun 2026.

Untuk mewujudkan visi tersebut, terdapat lima misi yang harus di lakukan agar visi tersebut tak hanya sekedar kata melainkan menjadikannya fakta. Lima misi tersebut ialah;

  1. Mendorong percepatan pembangunan infrastruktur dasar kawasan pemukiman dan prasarana wilayah.
  2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia Wawonii
  3. Meningkatkan daya saing perekonomian berbasis potensi daerah.
  4. Peningkatan kualitas tata kelola birokrasi dan pelayanan publik.
  5. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan ketahanan bencana.
BACA JUGA  Perwakilan Pemuda di Konkep Siap Menangkan M. Aris Achmad, no. urut 13 untuk mewakili Sultra di Kursi DPD RI 2024 Mendatang.

“Misi tersebut diimplementasikan melalui 5 pilar Wawonii bangkit yakni wawonii cerdas, wawonii sehat, wawonii produktif, wawonii berbudaya dan wawonii peduli masalah sosial,” Jelasnya.

Amrullah mengatakan, secara garis besar, keberhasilan pembangunan dapat dilihat dengan meningkatnya IPM dari 65,41 tahun 2020 menjadi 67,20 tahun 2023. Kemudian pertumbuhan ekonomi meningkat dari -0,63 persen tahun 2020 menjadi 2,79 persen tahun 2023 dan 9,18 persen pada triwulan III tahun 2024.

Selain itu, kata dia, keberhasilan pembangunan juga dapat dilihat melalui pencapaian seperti indeks daya saing daerah menunjukan peningkatan dari 2,03 poin tahun 2021 menjadi 2,75 poin tahun 2023.

“Peningkatan indeks daya saing daerah didorong oleh keberhasilan membangun infrastruktur jalan dan jembatan sanitasi layak air bersih perumahan la itu nih irigasi serta pembukaan konektivitas wilayah regional,” jelasnya.

Disebutnya, dari total panjang jalan lingkar Pulau Wawonii sebesar sebesar 109,981 Km, yang telah teraspal 81,223 Km atau 74 persen. Selain itu, jumlah jembatan sebanyak 123 unit dengan panjang 1335,7 meter jumlah yang sudah dibangun permanen sebanyak 56 unit dengan panjang 868,8 meter.

Lebih lanjut, Bupati dua periode ini mengatakan, berhasilan membuka konektivitas wilayah juga ditandai dengan terbukanya tiga akses regional dan nasional yakni pelabuhan langara, pelabuhan munse dan pelabuhan feri sawaea.

“Rumah layak huni juga menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun sampai dengan tahun 2024 jumlah rumah tidak layak huni yang diperbaiki mencapai 463 unit sehingga menjadi rumah layak huni, dan juga luas lahan irigasi seluas 1676,11 Hektar, irigasi fungsional seluas 436 Hektar” jelasnya.

BACA JUGA  Terkait ongkos wartawan di LKPJ Desa Lambangsari Ketua SWI Geram

Di jelaskan, di sektor pelayanan kesehatan yang telah berhasil di capai ialah, sebanyak 96 posyandu, 15 unit Poskesdes, 28 unit Polindes, 44 unit Puskesmas pembantu, 9 Puskesmas dan 1 rumah sakit telah berhasil di bangun. Selain itu, Seluruh Puskesmas telah memiliki dokter dan tenaga medis yang mumpuni.

Lebih lanjut, Amrullah menyampaikan, Rumah sakit sudah dapat memberikan pelayanan spesialis berupa pelayanan spesialis obgyn dan ginekologi, spesialis anak, spesialis anastesia, spesialis penyakit dalam. spesialis bedah, spesialis patologi klinik dan terakhir sudah bisa melakukan layanan spesialis neurologi.

”Selain itu, kita mampu mempertahankan universal health coverage (uhc) artinya seluruh masyarakat Konkep memiliki jaminan atas pembiayaan kesehatanya secara gratis. Pihaknya juga tetap konsisten menurunkan prevalensi stunting, dan mencapai eliminasi filariasis”ungkapnya.

Keberhasilan lainnya yaitu pembangunan di sektor pendidikan yang ditandai dengan meningkatnya rata-rata lama sekolah dari 9,42 tahun pada tahun 2021 menjadi 9,45 tahun pada tahun 2023. Angka melek huruf meningkat dari 92,65 persen tahun 2021 menjadi 98,25 persen tahun 2023.

Hal ini merupakan dampak dari pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan kapasitas guru, pemberian bantuan beasiswa wawonii cerdas yang setiap tahunnya sebanyak 1.399 orang mahasiswa dengan alokasi anggaran sekitar Rp. 7 Miliar.

Selain itu, dalam rangka mendukung pengembangan literasi masyarakat, Pemkab Konkep juga telah melakukan pembangunan perpustakaan daerah dan 12 perpustakaan desa, serta 2 pojok baca desa.

”Peningkatan kapasitas pemuda dan olahraga serta peningkatan kegiatan-kegiatan keagamaan termasuk pondok pesantren, kegiatan MTQ dan STQ dan tentunya masih banyak lagi hal-hal dilakukan terkait pembinaan iman dan taqwa,”bebernya.

Sementara itu, Pembangunan di sektor pertanian, diprioritaskan pada peningkatan produksi ketersediaan pangan khususnya beras yang di tandai dengan keberhasilan mencetak sawah seluas 670 hektar dan fungsional seluas 436 hektar dengan produksi rata-rata per panen sebanyak 1.653 ton gabah.

BACA JUGA  Polsek Patumbak Gerak Cepat Sisir Lokasi Diduga Tempat Judi

Sedangkan pada perkebunan telah tercatat, kelapa dengan luasan 4.566,8 hektar telah memproduksi 3.137 ton, jambu mete 5.627 hektar dengan produksi 3.480,1 ton serta pala 1.265 hektar dengan produksi 2.157 ton.

”Untuk sektor peternakan, jumlah populasi sapi telah mencapai 4.053 ekor, kambing 1.221 ekor, serta unggas sebanyak 13.305 ekor, ”sebutnya.

Sedangkan di sektor perdagangan telah berhasil membangun 12 unit pasar dan akan terus kita optimalkan pemanfaatannya. Kemudian UMKM sebanyak 1.700 dan yang memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) sebanyak 623 unit, industri rumah tangga sebanyak 1.474 unit, jumlah koperasi aktif sebanyak 11 unit.

“Rumah oleh-oleh dan revitalisasi beberapa jenis industri menengah juga terus dikembangkan. produk yang telah ditetapkan menjadi produk unggulan daerah meliputi rangginang ubi, batik atau tenun Wawonii dan kerajinan anyaman kolosua,” jelasnya.

Pengembangan destinasi wisata difokuskan pada wisata Pantai Kampa, air terjun Tumburano dan situs budaya Watuntinapi. pengembangan destinasi wisata, juga disertakan penguatan budaya asli Wawonii, peningkatan jasa kepariwisataan (hotel, restoran dan jasa wisata lainnya).

Selain itu, Pemkab Konkep juga dapat mewujudkan sebagai daerah digitalisasi, daerah inovatif, daerah dengan indeks pembangunan fiskal sangat tinggi.

”Artinya, walaupun APBD kita terhitung kecil, tetapi termasuk APBD yang sehat,” pungkasnya.

Ia pula menyampaikan, berdasarkan indikator Indeks Desa Membangun, dari 89 desa sebanyak 12 desa dikategorikan desa maju, 76 desa berkembang dan sisa 1 desa yang berkategori desa tertinggal.

Selain itu, Pendapatan daerah termasuk penerimaan asli daerah mengalami peningkatan dalam 4 tahun terakhir termasuk nilai aset pemerintah daerah juga terus bertambah.

“Yang perlu kita ketahui ialah, pembangunan yang dicapai selama ini merupakan keberhasilan kita semua berdasarkan hasil kolaborasi antara legislatif dan eksekutif, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat serta kolaborasi dengan seluruh pelaku usaha,”tuntasnya .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *