CIKARANG PUSAT, Bramastanews.com – Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Pertanian masih terus berproses memberikan bantuan benih padi dari Kementerian Pertanian kepada petani yang terdampak banjir beberapa waktu lalu.
Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Eem Embang Lesmanasari menjelaskan mengenai total bantuan benih ini, ada 14 kecamatan yang diajukan mendapatkan bantuan benih padi dari hasil rekapitulasi usulan Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) dengan total 262,250 kg benih padi dengan waktu salur berproses sampai dengan awal Mei 2023.
Bantuan ini sudah tersalur di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Cikarang Timur sebanyak 1,250 ton, Sukakarya 25,875 ton, Cabangbungin dalam proses bertahap dengan total 58,375 ton dan Kecamatan Babelan, sebanyak 16,875 ton, yang sudah tersalur sampai dengan Rabu (13/04) dan akan terus bertambah secara bertahap.
“Sudah tersalur di 4 kecamatan, kemudian sisanya kecamatan lainnya masih berproses dan bertahap, hari ini dan selanjutnya sampai dengan 14 kecamatan yang terdampak banjir atau puso,” jelas Eem di kantornya, pada Kamis, (13/04/2023).
Mengenai penyaluran bantuan benih padi di Kecamatan Cabangbungin, lanjutnya, sudah selesai disalurkan di 2 desa, sementara 6 desa lainnya akan disalurkan hari ini.
“Untuk 6 desa lainnya, hari ini sedang dalam proses penyaluran yaitu di Desa Sindangjaya baru sebagian, kemudian Desa Jayalaksana, Desa Setialaksana, Desa Lenggahsari, Desa Lenggahjaya, Desa Setiajaya dan Desa Sindangsari. Jadi dari 58,375 ton baru tersalur di 2 desa,” tuturnya.
Eem menerangkan sampai saat ini dari 2 penyalur bantuan benih padi ini terus memberikan informasi mengenai waktu penyaluran kepada tim yang ada di lapangan agar bersiap menerima penyaluran benih secara bertahap.
“Jadi tidak sekaligus satu hari serentak ya,” katanya.
Dinas Pertanian, kata dia, sudah bertemu dengan para anggota kelompok tani dari berbagai kecamatan terdampak untuk menginformasikan mengenai bantuan benih yang akan disalurkan secara bertahap dan tidak sekaligus.
“Misalkan 58 ton Cabangbungin dalam sehari tidak langsung selesai. Jadi berproses setiap hari seperti itu,” ungkapnya.
Dia juga mengimbau kepada para penerima bantuan benih agar tidak menjualnya kembali, karena diperuntukkan untuk ditanam.
“Benih itu tidak untuk dijual, benih itu untuk mereka tanam kembali yang diberikan oleh Kementerian Pertanian melalui Direktorat Perbenihan bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan POPT (Petugas Pengendali Organisme Penganggu Tumbuhan) untuk melihat puso atau hanya terkena banjir. Kalau tidak puso mereka tidak diberikan bantuan,” terangnya.
Selain itu petani yang mendapat bantuan juga akan dilihat Poligon-nya yaitu data tentang kepemilikan lahan sawah yang memang terkena dampak banjir untuk menyeleksi secara aktual penerima bantuan benih padi.
“Teman-teman juga yang di bawah harus ada Poligon-nya, harus nyata, itu benar atau tidaknya dia punya sawah yang terkena dampak banjir dan difoto. Jadi tidak hanya orang minta bantuan kemudian kita langsung kasih,” pungkasnya.(***)
PRESS RELEASE
DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA PERSANDIAN DAN STATISTIK (DISKOMINFOSANTIK) KABUPATEN BEKASI