JAKARTA – Bramastanews.com
Pameran virtual budaya kerja ASN Culture Fest 2022 resmi ditutup oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas. Ia mengingatkan pentingnya adaptasi terhadap teknologi bagi para ASN, termasuk kepemimpinan digital yang harus digelorakan.
“Digital leadership harus kita praktikkan di keseharian kita bersama-sama. Harapan saya teman-teman di seluruh Indonesia dengan ASN Culture Fest ini, budaya kerja kita akan terus bangkit,” ungkap Menteri Anas pada Closing Ceremony ASN Culture Fest yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube resmi Kementerian PANRB, Kamis (25/01).
Menteri Anas menegaskan, _core values_ ASN BerAKHLAK terus diamalkan untuk menjadi batu loncatan transformasi budaya kerja ASN di seluruh Indonesia. Dalam reformasi birokrasi, upaya pembangunan budaya kerja menjadi aspek utama manajemen perubahan.
Komitmen yang kuat dari pimpinan dan setiap unsur organisasi dalam mendorong perubahan dari berbagai aspek pelaksanaan reformasi birokrasi dapat mentransformasi sistem kerja organisasi, pola pikir, dan _culture set_ ASN menjadi lebih adaptif.
Perlu diketahui, ASN Culture Fest yang digelar sejak 13 Desember 2022 hingga 19 Januari 2023 lalu diikuti oleh 90 instansi pemerintah yang menjadi _exhibitors_. “Melalui acara ini, kita dapat saling bertukar informasi dan pengalaman mengenai program-program penguatan budaya kerja yang telah dilaksanakan oleh masing-masing instansi, yang bisa menjadi _best practice_ yang terus dikembangkan bagi kita semua,” ujar Menteri Anas.
Menteri Anas menyerahkan penghargaan kepada instansi pemerintah yang dinilai menjadi _Best Partners_ dalam penggerak budaya kerja nasional. Instansi tersebut adalah Kementerian Dalam Negeri, Badan Kepegawaian Negara (BKN), Lembaga Administrasi Negara (LAN), dan Komisi ASN (KASN).
Apresiasi juga diberikan kepada Top 7 Best Exhibitors. Ke-7 instansi ini dinilai menyiapkan konten website dan penyelenggaraan _coaching clinic_ terbaik. Tujuh instansi itu adalah Kementerian Pertanian, Badan Pusat Statistik (BPS), Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kementerian Kesehatan, Badan Standardisasi Nasional (BSN), Pemerintah Kabupaten Sumedang, serta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Kegiatan ini adalah rangkaian dari survei Indeks BerAKHLAK yang rampung pada akhir tahun 2022. Hasilnya, indeks BerAKHLAK secara nasional mendapatkan nilai 60,9 persen atau kategori Cukup Sehat. Skor tertinggi adalah pada nilai Akuntabel yakni 74,1 persen. Sedangkan terendah adalah nilai Adaptif dengan skor 38,9 persen. “Dari hasil survei ini tenyata dari sisi adaptif ini perlu diperkuat, maka kita perlu dorong bersama-sama, karena nilai adaptif menjadi salah satu nilai yang penting dalam menghadapi perubahan yang terjadi, proaktif dalam berinovasi, dan kreatif, tegas mantan Kepala LKPP ini.
Dalam momen ini pula, Kementerian PANRB mendapat rekor dari Museum Rekor Indonesia atau MURI. Rekor tersebut diberikan dalam kategori jumlah lembaga terbanyak yang mengikuti survei (592 instansi) dan jumlah responden terbanyak, yakni 923.413 orang. Piagam dan sertifikat diserahkan langsung oleh perwakilan MURI kepada Menteri Anas.
Dalam internalisasi core values BerAKHLAK, Kementerian PANRB merangkul ACT Consulting sebagai konsultan. Ary mengungkapkan, pola pikir adaptif masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi seluruh ASN.
Transformasi ASN yang digaungkan ini tentu berdampak kepada pelayanan masyarakat yang semakin baik. “Transformasi ujungnya adalah pelayanan ke masyarakat. Dimulai dari diri kita sendiri dulu. Kalau diri berubah, lingkungan berubah, maka pelayanan berubah,” pungkas Ary. *_(don/HUMAS MENPANRB)_*