Momen Gubernur Kaltim Sebut Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Konten

oleh -317 Dilihat
oleh

Momen Gubernur Kaltim Sebut Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Konten

BRAMASTANEWS.COM_Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi disebut sebagai gubernur konten saat rapat kerja bersama di komisi II DPR RI dan Kementrian Dalam Negeri pada (29/4/2025) di Jakarta.

Dilansir dari berita tempo.co, sebutan itu disampaikan Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud saat memaparkan materinya terkait kondisi daerahnya saat rapat kerja tersebut.

Sebelum pemaparan materi, Rudy seperti biasa menyampaikan salam kepada beberapa peserta rapat yang hadir diantaranya, Wakil Menteri Dalam Negeri dan Pejabat eselon 1 Kemendagri serta para Kepala Daerah.

BACA JUGA  Dedi Mulyadi Hadiri Dialog Ekonomi dan Sinkronisasi Organisasi Kadin Jawa Barat 2024

Kemudian secara khusus Rudy menyapa Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, di saat itulah Rudy sebut pria yang akrab disapa KDM (Kang Dedi Mulyadi) sebagai gubernur konten.

Dalam kesempatan yang diberikan kepadanya untuk berbicara, KDM seperti biasa memaparkan kondisi di wilayah Jawa Barat.

Diakhir paparannya KDM menanggapi yang sebutan gubernur konten yang sebelumnya disampaikan Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud kepadanya.

Menurut Dedi Mulyadi, alhamdulillah dari konten yang dimilikinya, bisa menurunkan belanja rutin iklan.

“Biasanya biaya iklan di Pemerintah Provinsi Jawa Barat kerjasama medianya 50 miliar, sekarang cukup 3 miliar, tapi viral terus,” kata Dedi Mulyadi yang kemudian disambut tepuk tangan.

BACA JUGA  Relawan dan Tukang Cukur Se-Banyuresmi Kabupaten Garut Deklarasi Dukungan Untuk Dedi Mulyadi - Erwan Setiawan

Seperti diketahui Dedi Mulyadi memang dikenal sebagai sosok yang kerap membuat konten di sosial media, beberapa aktivitas yang dilakukannya bahkan seolah tak lepas dari bahan konten sosial media miliknya.

Beragam pendapat terkait kebiasaannya tersebut kerap muncul di berbagai komentar sebuah postingan yang menampilkan dirinya.

BACA JUGA  Gubernur Jawa Barat Ajak Pengusaha Lokal Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8%

Dari komentar bersifat positif berupa dukungan yang nampak mendominasi, sampai komentar berisi pujian terhadap kinerjanya, namun tak jarang juga terdapat komentar yang anggap bila kebiasaan tersebut sebagai pencitraan.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *