Getah Karet Perkebunan PTPN Cileunca Diduga Jadi Ajang Bancakan Oknum Pengelola

oleh -988 Dilihat
oleh

Getah Karet Perkebunan PTPN Cileunca Diduga Jadi Ajang Bancakan Oknum Pengelola

BRAMASTANEWS.COM_Getah karet dari perkebunan PTPN VIII yang berlokasi di wilayah Cileunca, Kecamatan Cikalong, diduga jadi ajang bancakan oknum pengelola perkebunan.

Hal itu disampaikan narasumber kepada awak media pada 12/02/2025.

Menurut keterangannya, getah karet dari perkebunan PTPN VIII khususnya dari wilayah Cileunca dan sekitar Cirata, juga perkebunan karet disekitar Gununghejo yang membentang ke daerah Randeuyah Desa Pasirmunjul Kecamatan Sukatani, hasil karetnya kerap dikirim keluar wilayah, tidak dikirim ke Cikumpay.

BACA JUGA  Pengelolaan Getah Karet Hasil Perkebunan Milik Negara Minim Pengawasan?

“Ya, getah karet dari perkebunan karet seperti Cileunca sampai sekitar Cirata juga dari Gununghejo, kerap dikirim ke pabrik yang berlokasi di Cianjur milik seseorang berinisial MSH,” ungkapnya.

“Barangnya kerap dikeluarkan dan dikirim ke pabrik milik MSH, informasinya dibawa ke Jambi. Dari perkebunan barangnya dibawa ke sekitar sini, terus nanti diangkut pakai mobil luar,” ujarnya.

“Area pekebunan kan lumayan luas, dan hampir sebagian hasilnya dikirim keluar, padahal seharusnya dikirim ke Cikumpay pabrik milik perkebunan. Jadi kalo misalnya dapat sekian ton, separuhnya dikirim ke Cikumpay, sebagiannya lagi dikirim ke Cianjur,” tambahnya kemudian.

BACA JUGA  Asset Negara Kebun Penara PTPN II Beralih Ke Mafia Tanah?

“Kalo mau tahu kapan ngirimnya harus dipantau malam hari, di sekitar daerah Gunung Canar. Di tempat itu nanti mindahin barangnya gunakan truk bernopol luar Jawa, dipinggir jalan kok muatnya,” ujarnya lagi.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, awak media kemudian temui RH yang merupakan salah satu pengelola perkebunan milik PTPN pada (14/02).

Dalam kesempatan tersebut RH menjelaskan bila getah karet hasil dari perkebunan memang harus dikirim ke pabrik milik PTPN yang di Cikumpay.

BACA JUGA  Peran Mafia Tanah di Area HGU Kebun Penara PTPN I, Para Penggugat Akui KTP & KK Mereka Dipalsukan

Namun lebih lanjut RH sampaikan dirinya tak menampik bila ada informasi pengiriman getah karet keluar dari Cikumpay, menurutnya hal itu dilakukan untuk menutup opersional kegiatan.

“Area kerja kita luas, jumlah pekerja sekitar 40 orang, untuk sementara kita PJTK (Penyedia Jasa Tenaga Kerja). Jadi saya bekerja di perkebunan membawahi tenaga kerja, dan upah kerja tergantung penjualan. Per minggunya kita dapat hasil sekitar 4 ton sampai 5 ton,” ungkap RH.

“Sebetulnya ngirim keluar Cikumpay itu nggak boleh, tapi kan alat dan operasional kan nggak dijamin pihak perkebunan pak,” tambahnya lagi.

BACA JUGA  Polsek Patumbak Amankan 'AS' Pelaku Pencurian Sepeda Motor Sadis!!

Dalam kesempatan itu RH juga sebut nama lain yang juga mengelola lokasi perkebunan berinisial BM.

Menyikapi persoalan tersebut aktivis pemerhati lingkungan dan pemerintahan mengatakan.

“Hasil investigasi yang kita lakukan selama beberapa tahun terakhir terkait pengelolaan perkebunan karet milik PTPN, menunjukkan bila ada potensi kebocoran hasil perkebunan yang jadi lahan basah oknum pengelolanya. Diduga mereka bermain bersama orang perkebunan, khususnya yang terjadi di perkebunan Gununghejo ini,” ujarnya.

BACA JUGA  EVOS dan Chupa Chups Big Babol Berkolaborasi! Jadikan Permen Karet Teman Baik untuk Momen Gaming yang Seru

“Kita juga dapat informasi bila pengiriman karet dari wilayah Gununghejo kerap diangkut gunakan mobil luar Jawa, informasinya diangkut ke arah Cianjur.

“Coba perhatikan kondisi ekonomi pengelola perkebunan karet, cepat sekali naiknya mereka,” pungkasnya.

(Red/Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *