,

HASIL LEMBAGA SURVEI di Pusaran Pilkada Purwakarta 2024, Masihkah Layak Dipercaya?

oleh -186 Dilihat
oleh

PURWAKARTA, Bramastanews.com_Survei untuk kepentingan politik, khususnya dalam Pilkada 2024 di kabupaten Purwakarta sudah tentu membutuhkan waktu juga biaya yang tidak sedikit, sebab lembaga survei dalam melakukan kegiatannya tentu menggunakan perangkat juga sumberdaya manusia yang sudah pasti harus dibayar.

Berkenaan dengan adanya hasil survei yang beredar baru-baru ini, yang dilakukan oleh sebuah lembaga survei, terkait figur yang dikaitkan dengan Pilkada 2024, diduga hal itu merupakan sebuah upaya untuk menonjolkan dan mempengaruhi suara serta kepercayaan publik.

Diakui atau tidak, survei seperti itu di indikasikan sebagai bentuk “Order Survey” atau Survei Pesanan, sebab hasilnya memiliki kecenderungan hanya terhadap satu calon tertentu.

Dengan kondisi itu, mata masyarakat akan semakin terbuka dengan adanya upaya dugaan pengondisian yang kental aroma pesanan.

Tak bisa dipungkiri, adanya kecenderungan perubahan ketertarikan pilihan dari masyarakat sangat jelas terlihat, hal itu diduga tak lepas dari pengaruh faktor makin intensnya para calon tertentu melakukan ‘pendekatan politik’ secara langsung ke masyarakat dan ke basis-basis politik.

Tingkat popularitas dan elektabilitas bakal calon Bupati, belakangan diketahui terjadi perubahan yang cukup signifikan.

Realitasnya, figur seperti Zainal Arifin, Ivan Kuntara dan Yadi Rusmayadi dengan “Political Approach” (pendekatan politik) yang dilakukannya, membuat namanya tambah mengemuka di masyarakat.

Sementara figur lainnya seperti, Saepul Bahri (Binjein), Hidayat dan Ijo Hapidin yang telah melakukan sosialisasi jauh-jauh hari sebelumnya, ditambah kemunculan calon-calon lainnya, membuat peta elektabilitasnya berpotensi semakin terganggu, dan bisa saja terjadi pengalihan kesukaan yang berbuah ‘Pengalihan Pilihan’ di masyarakat dengan munculnya figur-figur baru lain yang mulai bersosialisasi.

Disisi lain, elektabilitas Anne Ratna Mustika berpotensi cukup terganggu dengan adanya kasus dugaan gratifikasi yang saat ini ramai jadi bahan perbincangan publik, dan hal ini tentu akan berdampak cukup signifikan terhadap elektabilitasnya itu.

Berkaitan dengan ‘trend politik’ di Pilkada Purwakarta 2024, perubahan ketertarikan dan pilihan masyarakat terhadap para calon diperkirakan sudah banyak bergeser. Oleh karena itu, meski telah ada hasil survei yang dirilis, jelas akan terbantahkan oleh fakta serta realita yang sebenarnya.

Sehingga dapat disimpulkan, survei yang selama ini kerap disampaikan ke publik, bisa dikatakan sudah tidak relevan lagi dengan dinamika politik yang saat ini terjadi di masyarakat.

Oleh karenanya, hasil survei yang dikemukakan ke publik berkaitan dengan nama seseorang yang dihubungkan dengan Pilkada Purwakarta 2024, validasinya sangat diragukan. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *