Konkep, Bramastanews.id – Menghadapi perhelatan politik 2024 mendatang, Himpunan Mahasiswa Wawonii Selatan (Hipma-Wansel) tegaskan bukan sebagai organisasi politik dan menolak keras setiap penggunaan politik identitas yang bisa merusak keakraban kehidupan bermasyarakat.
Pasalnya, banyaknya isyu bahwa setiap kelembagaan merupakan gerbong besar yang dimanfaatkan dalam setiap momentum per-politikan.
Ketua umum Hipma-Wansel, Hendrawan mengatakan, setiap pengurus bebas dalam menentukan hak memilih dalam politik tanpa adanya intervensi yang mengharuskan satu suara.
“Yang terpenting adalah hak suara dalam memilih, dapat memastikan kepemimpinan kedepannya harus berpihak pada kepentingan masyarakat Indonesia pada umumnya, Konkep pada khususnya” bebernya, sabtu,(28/10).
Ia menekankan, peran yang harus dilakukan oleh Hipma-Wansel ialah, sebagai intermediary actor dari kalangan masyarakat, yang akan turut serta menyukseskan pesta demokrasi. Tujuannya adalah, agar Pemilu dapat berjalan dengan lancar, aman, damai, jujur dan adil.
Ia mengajak, kepada generasi muda untuk berpartisipasi aktif dalam menyukseskan Pemilu 2024. Sebab, secara kuantitas, jumlah pemilih muda menurut data KPU adalah sekitar 52% dari total pemilih.
Ia berharap, Pemilu 2024 mendatang dapat menjadi pertarungan gagasan untuk mengatasi berbagai persoalan yang terjadi di tengah masyarakat. Bukan sebaliknya, hanya menjadi gimmick politik semata.
“Kita warnai tahun politik ini dengan politik gagasan, bukan gimmick politik. Karena itu, anak muda harus hadir sebagai subjek politik, bukan hanya objek politik,” pungkasnya.