Ubah Nama RSUD Al Ihsan Jadi RSUD Welas Asih, Kebijakan Dedi Mulyadi Tuai Beragam Penolakan
JAWA BARAT – Bramastanews.com_Kebijakan Dedi Mulyadi merubah nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al Ihsan menjadi RSUD Welas Asih timbulkan polemik serta penolakan dari beberapa kalangan.
Beberapa kritik tajam dilontarkan masyarakat terkait kebijakan tersebut melalui sosial media baik dari kalangan masyarakat biasa sampai tokoh-tokoh agama.
Ustad Alvian Tanjung dalam sebuah komentar yang diunggah di sosial media mengatakan bila “Jabar itu adalah daerahnya para Santri dan Ulama, saya menghimbau mari perhebat dakwah kita. Mari pertegas, meri berikan ultimatum jangan pernah mendukung pemimpin yang berani terang-terangan membentur dirinya dengan prinsip tauhid,” ujarnya.
“Semua orang tahu bagaimana Iman, bagaimana Islam, bagaimana Ikhsan merupakan trilogi yang menjadi kajian mendalam di seluruh pesantern dan kajian-kajian pendidikan Islam, yang pertama itu. Yang kedua, ini persoalan akidah, bahwa ternyata sudah sok banget lo ya, mentang-mentang kuasa jadi lo membenturkan apa yang ada dalam keyakinan transendence.
“Saya katakan dengan tegas, cabut tidak jadi anulir, atau perang terhadap orang yang seperti ini secara argumentasi,” tegasnya dalam video yang diunggah di akun @bewara_pangalengan.
Sementara tanggapi perubahan nama RSUD Al Ihsan, Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ono Surono mengatakan bila hal itu merupakan kewenangan Gubernur Jawa Barat yang tidak perlu di diskusikan dengan DPRD Provinsi Jawa Barat.
“Tetapi yang paling penting perubahan nama itu harus diikuti dengan perubahan pelayanan yang lebih baik. Rumah Sakit Welas Asih harus setara dengan Rumah Sakit Hasan Sadikin yang pelayanannya bisa mencakup pelayanan untuk menangani seluruh penyakit yang dialami oleh rakyat.
“Hasan Sadikin sudah overload untuk melayani banyak pasien yang tidak tertangani, maka mudah-mudahan RS Welas Asih bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien di Jawa Barat, sehingga bukan hanya mengandalkan Rumah Sakit Hasan Sadikin,” jelas Ono dalam sebuah video yang diunggah akun @saparipurnama.
Dikutip dari halaman berita yang diunggah suaraislam.id, Aliansi Pergerakan Islam Jawa Barat (API Jabar) menolak tegas kebijakan Dedi Mulyadi terkait penggantian nama RSUD Al Ihsan menjadi RSUD Welas Asih.
API Jabar menilai bila sejarah pendirian Rumah Sakit Al Ihsan merupakan buah hasil karya yang melibatkan para Ulama dan tokoh masyarakat. Lebih lanjut dikatakan API Jawa Barat bila semestinya Gubernur Dedi Mulyadi lebih fokus terhadap peningkatan pelayanan, bukan pada perubahan nama yang dianggapnya mengaburkan sejarah yang terkesan ingin mengadu domba antara Islam dan Sunda.
Aliansi Pergerakan Islam Jabar juga singgungrekam jejak Dedi Mulyadi selama jadi Bupati di Purwakarta dengan menyebut kebijakan-kebijakan pembangunan yang dibuatnya saat itu dianggap bertentangan dengan nilai-nilai Islam, seperti pembangunan patung-patung dengan alasan seni dan budaya.
Sebelumnya Dedi Mulyadi memberikan penjelasan terkait pergantian nama RSUD Al Ihsan menjadi RSUD Welas Asih dengan tujuan untuk memperbarui identitas Rumah Sakit yang selama ini menjadi fasilitas kesehatan di Jawa Barat.
Nama Welas Asih menurutnya dipilih sebab lebih mencerminkan Jawa Barat khusunya masyarakat Sunda, yang dikenal dengan sifat kasih sayangnya.
Sumber: suaraislam.id
(Red)