Jakarta – Bramastanews.com, Baru baru ini, Pemerintah Kota Palembang menjalin kerja sama dengan Mabes TNI dalam penerapan teknologi pengolahan sampah hemat energi, Mesin Olah Runtah (MOTAH), Jumat (21/3/25).

Dalam kunjungan di Kantor Mabes TNI, Wali Kota Palembang Ratu Dewa, didampingi Wakil Wali Kota Prima Salam, disambut langsung oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto beserta jajaran pejabat utama Mabes TNI. Kunjungan ini bertujuan untuk membahas penerapan mesin MOTAH sebagai solusi efektif dalam pengelolaan sampah di Kota Palembang
Dari laman tniad.mil.id, Mesin Olah Runtah (MOTAH) adalah teknologi insinerasi yang mampu mengolah sampah tanpa memerlukan listrik atau bahan bakar tambahan. Teknologi ini dikembangkan oleh TNI sebagai solusi bagi daerah yang memiliki keterbatasan infrastruktur pengolahan sampah.
Beberapa keunggulan utama dari mesin MOTAH meliputi:
1. Hemat Energi
Tidak memerlukan bahan bakar tambahan atau listrik untuk beroperasi.
2. Proses Cepat dan Efektif
Mampu mengolah sampah menjadi abu dalam waktu hanya 10-15 menit.
3. Suhu Pembakaran Tinggi
Mencapai 1.000°C, yang memungkinkan pembakaran lebih sempurna dengan asap minimal, sehingga lebih ramah lingkungan.
4. Kapasitas Besar
Mampu mengolah 500 kg hingga 1 ton sampah per jam, menjadikannya solusi untuk daerah dengan produksi sampah yang tinggi.
5. Produk Hasil Pembakaran Bernilai Ekonomi
Abu hasil pembakaran dapat diolah menjadi paving blok yang tahan pecah dan pupuk organik yang bermanfaat bagi pertanian.
6. Instalasi dan Perawatan Mudah
Dibuat dari material berkualitas tinggi sehingga lebih awet dan minim perawatan.
Dalam kunjungan tersebut, Wali Kota Palembang menyaksikan langsung bagaimana mesin MOTAH beroperasi. Proses dimulai dengan memasukkan sampah ke dalam unit insinerasi, lalu dalam waktu singkat, sampah berubah menjadi abu.
Panglima TNI Jendral Agus Subiyanto juga memperlihatkan demonstrasi pembuatan paving blok dari abu hasil pembakaran MOTAH. Paving blok tersebut diuji ketahanannya dengan dijatuhkan ke lantai cor beton, dan terbukti tetap utuh serta tidak pecah.
Melihat efektivitasnya, Ratu Dewa menyatakan bahwa teknologi ini bisa menjadi solusi utama dalam pengelolaan sampah di Palembang, terutama dalam mengurangi ketergantungan pada metode pembuangan konvensional seperti TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang memiliki keterbatasan kapasitas.
“Kita kota Palembang 1200 ton perhari, ” ujarnya.
Wali Kota Palembang berharap kerja sama ini bisa segera terealisasi dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.