PURWAKARTA || Bramastanews.com,-Sejak mundurnya Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Purwakarta, Dadang Saputra, salah satu aktivis Purwakarta sempat berikan tanggapan menohok.
Dikutip dari halaman berita RMOLJabar edisi 15/10/2023, Ketua DPC Pospera Kabupaten Purwakarta, Sutisna Sonjaya mengungkapkan,
“Harus diungkap ke publik, paling tidak ini untuk meng-clearkan, dan PDAM harus terbuka. Toh itu badan usaha milik publik,” ungkapnya (15/10/23).
Lebih lanjut dalam isi paparannya yang di rangkum media rmoljabar, Sutisna Sonjaya mengatakan kembali,
“Sangat ironi, lanjut Tisna, perusahaan yang berdiri sejak 1978 tersebut tak kunjung berikan kontribusi yang besar bagi daerah. Padahal, selain mengelola dana rutin yang masuk dari pelanggan, hampir setiap tahun PDAM Purwakarta juga memperoleh suntikan dana penyertaan modal dari APBD Kabupaten, Provinsi hingga pusat,
“Ketika muncul kasus gagal setor ke kas Daerah, hal ini mengindikasikan dalam pengelolaan keuangannya ada masalah, bahkan mungkin sudah sangat kronis. Sangat tepat kalau APH menyelidiki,” ungkapnya.
Menurutnya, hampir setiap tahun anggaran dari APBD Purwakarta, Provinsi hingga pusat juga kerap digelontorkan sebagai dana penyertaan modal. Jika diakumulasi, angkanya capai 100 miliar.
Setelah apa yang disampaikan Ketua DPC Pospera sekitar lima bulan lalu, bagaimana kondisi pengelolaan keuangan di PDAM Purwakarta dibawah Plt Dirut PDAM sekarang.
Akankah pemilihan Riana A Wangsadireja sebagai Plt berikan perubahan signifikan, akankah dibawah naungannya PDAM Purwakarta lebih terbuka terkait anggaran seperti yang diharapkan Sutisna Sonjaya.
Harapan yang disampaikan Ketua DPC Pospera beberapa bulan lalu agar PDAM Purwakarta lebih terbuka terkait anggaran, sepertinya akan jauh bahkan sulit terwujud.
Pasalnya, Plt Dirut PDAM, Riana A Wangsadireja baru-baru ini ramai diberitakan beberapa media online baik dalam maupun luar daerah dengan berbagai judul, jika yang bersangkutan lakukan tindakan tak patut dengan intimidasi wartawan hanya karena pertanyakan perihal yang berkaitan dengan Pengelolaan Keuangan di PDAM.
Beberapa kalangan bahkan mulai soroti kinerja yang bersangkutan, serta mulai pertanyakan dasar penunjukan dirinya sebagai Plt Dirut saat ini.
Akankah Riana berikan perubahan agar PDAM Gapura Tirta Rahayu lebih baik, ataukah malah sebaliknya, pemilihan dirinya sebagai Plt Dirut dengan latar belakang wartawan dinilai janggal beberapa pihak.
Apalagi setelah yang bersangkutan pertontonkan sikap arogannya pada awak media hanya sebab dikonfirmasi perihal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan.
Adakah sesuatu yang besar yang saat ini terjadi namun ditutup rapat-rapat dan disembunyikan…
(Red)