Tercium Aroma KKN Di Kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa Dinas PU Purwakarta Yang Akibatkan Buruknya Kualitas Pekerjaan

oleh -892 Dilihat

Purwakarta-Jabar || Bramastannews.com

Banyaknya persoalan terkait pelaksanaan kegiatan pembangunan di Dinas PU Purwakarta di duga merupakan cermin busuknya pengelolaan kegiatan pengadaan barang jasa pemerintah selama ini.

Kualitas hasil pekerjaan yang sedang dan tengah dilaksanakan di tahun anggaran 2023 ini menjadi permasalahan yang paling banyak mendapat sorotan kalangan pemerhati pembangunan.

Bukan tanpa sebab, banyak nya temuan yang terjadi di banyak tempat lokasi kegiatan terutama yang berhubungan dengan kualitas hasil pembangunan menjadi permasalahan yang tidak bisa dianggap sepele.

Maraknya penggunaan material dasar yang tidak berkualitas namun di pakai dilokasi pembangunan timbulkan pertanyaan besar,

Bagaimana bisa semarak itu..

Bagaimana pengawasannya..

Apakah penentuan spesifikasi material dasar ditentukan..

Darimana analisa harga dasar material ditentukan..

Apakah melaui survei..

Lokasi mana yang disurvei..

Lokasi mana yang direkomendasi memiliki kualitas baik…

Rancunya permasalahan penggunaan material berdampak besar terhadap kualitas hasil pekerjaan, di beberapa lokasi yang belum lama di bangun, bahkan ada yang kondisinya sudah alami kerusakan parah, padahal belum lama dibangun.

Dari berbagai keterangan yang didapat awak media bramastanews.com, kerusakan tersebut disebabkan faktor utama yaitu KUALITAS MATERIAL yang tidak sesuai spesifikasi, atau bahkan kualitas material yang dipakai dikegiatan berkualitas BURUK.

Sehingga akibat, pasangan tidak miliki ketahanan bahkan RAPUH KEROPOS, serta terjadi retakan dalam jumlah masif.

Beberapa kerusakan yang paling banyak terjadi yaitu pada pekerjaan drainase atau saluran kemudian TPT.

Faktor lain yang sumbang kejadian tersebut ialah, adanya dugaan kesengajaan pihak pemborong yang sengaja mengurangi TAKARAN pada penggunaan semen dalam adukan, hal itu seringkali ditemui di lokasi kegiatan Sbahkan beberapa pekerja akui jika ada arahan untuk tidak memaksimalkan penggunaan semen saat membuat adukan.

Namun terlepas dari semua faktor tersebut, bukankah secara sistem hal hal seperti demikian semestinya dapat diantisipasi dengan adanya PENGAWASAN.

Lantas bagaimana pengawasan yang dilakukan terutama dari KONSULTAN pengawas, bagaimana kinerjanya dalam menjalankan pengawasan, bukankah sesuai tugasnya tersebut pengawas tentu ketahui seluruh yang terjadi di lapangan, termasuk juga penggunaan material.

Jika material berkualitas buruk masih digunakan, apakah memang atas dasar persetujuan konsultan, dan tentu nya oleh karena konsultan intens melaporkan progres kegiatan ke pihak dinas, dipastikan hal tersebut juga diketahui pihak dinas, dan jika masih terjadi, berarti ada pembiaran dari pihak Konsultan dan Pihak Dinas (PPK).

Jika alurnya demikian, bukan tidak mungkin apa yang terjadi di lapangan diketahui bersama, dan semua pihak diduga MAIN MATA oleh karenanya tak heran jika dampaknya terhadap kualitas pekerjaan pada akhirnya.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *