Kab.Bekasi-Bramastanews.com.Bangunan Pabrik Bubut PT SUKSES REKA MANDIRI, prosesnya pembangunannya dikeluhkan warga sekitar lingkungan sekitar, Bangunan tersebut berdiri di JL.Chairil Anwar Rt/Rw 001/011 Dusun dua, kampung Sempu, Desa Cicau Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi.
Salah satu warga yang biasa di sapa bang Jun saat di konfirmasi mengatakan “Saya secara pribadi dan keluarga sangat terganggu dengan kebisingan yg di hasilkan saat pembangunan, turun barang seperti batu belah dan Baja, bunyi-bunyian serta aroma yg di timbulkan, dari awal hingga saat ini, belum lagi suara Crane dan Beko ( Backhoe)” ungkap Jun.
Lanjut Jun “tidak hanya saya dan keluarga, tapi sekitar 20 atau 25 kepala keluarga lingkungan ini juga mengeluhkan hal yang sama, hampir 4 bulan proses pembuatan dari pondasi hingga rangka baja ini, 45% nya dilakukan malam bahkan dini hari di saat warga beristirahat, apa tidak mengganggu..? Terangnya.
“Sama sekali tidak ada itikad baik sepertinya dari pengusaha pemilik pabrik, kami sangat tidak diorangin. Tidak ada pembahasan apapun dengan warga, gak tau ya kalau sama ketua RT atau pamong lainnya, tapi dengan kami yg terdampak langsung tidak pernah di ajak bicara atau rembukan, belum ada kami kasi ijin eh udah dibangun aja” tegasnya.
Masih kata Jun “sekitar minggu lalu saya sudah coba hubungi pak Kades, tapi hingga saat ini belum ada tanggapan dari beliau, kabarnya sibuk belum punya waktu buat merespons warga desa nya” papar Jun dan istri
Di waktu yang bersamaan awak media mencoba mengonfirmasi Ketua RT setempat melalui via telephon seluler terkait pembangunan tersebut, “oh itu sudah ada Amdal dan ijin lingkungannya itu bu, silahkan klo ibu mau lihat buktinya, kalau IMB masih dalam proses, dan warga sekitar pun sudah kasi ijin kok, saya ada buktinya, sudah dapat uang konvensasi lingkungan ke mereka” jawab Dandi selaku Ketua Rukun Tetangga Rt 001.
“Ya bu warga sekitar sudah terima uang bising kok, bahkan para pekerja bangunan kontruksi ini pun kami menggunakan warga desa Cicau kok, sudah ijin lingkungan, kepala desa terkoordinasi kok” jawaban senada pun terlontar dari Mul alias Kopral yang berdasarkan pengakuannya adalah sebagai suplay barang dan pekerja bagi perusahaan bukan mandor atau petugas lapangan seperti yang di infokan warga-warga yang team media temui.
Saat team media mencoba menghubungi Maman M Fahlepi selaku Kepala Desa Cicau melalui telephone cellularnya menyatakan ” saya masih di Garut, nanti saya info” Jawabnya.
Semoga keresahan dan ketidak nyamanan warga dapat segera mendapat respon baik dari pihak Perusahaan ataupun dari Kepala Desa diduga kurang respon atas pengaduan warganya yang terabaykan, kiranya team Media yang notabene bukan warganya berharap dapat secepatnya memperoleh tanggapan positif.
( Rina )