KABUPATEN BEKASI || PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FajarPaper), produsen kertas kemasan terkemuka yang merupakan anggota dari SCGP di Indonesia, mendapatkan Penghargaan Industri Hijau 2024 pada “Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) ke-1 Tahun 2024 yang diselenggarakan pada 19-20 September 2024 di The Sultan Hotel & Residence Jakarta.
AIGIS merupakan acara yang diinisiasi oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin), digelar perdana pada tahun 2024 dengan mengambil tema Transformation into Greener Industry for Sustainable Economy”. Acara ini merupakan langkah awal yang mengukuhkan komitmen Kemenperin dalam memperkuat ekosistem untuk memfasilitasi transformasi industri hijau tanah air dengan fokus pada inovasi, strategi dekarbonisasi industri, pengembangan teknologi ramah lingkungan dan potensi pembiayaan hijau. AIGIS dirancang untuk memfasilitasi diskusi tentang percepatan pencapaian target Net Zero Emisi (NZE) di sektor industri pada tahun 2050.
Pada rangkaian acara ini, Menperin juga mengapresiasi perusahaan yang telah berhasil meraih penghargaan industri hijau terbaik. Perusahaan-perusahaan tersebut dipilih dari perusahaan industri yang telah tersertifikasi industri hijau dan memiliki kinerja terbaik dalam menerapkan prinsip-prinsip industri hijau secara berkelanjutan.
Penghargaan ini mencerminkan berhasilan dalam mencapai efisiensi sumber daya serta dalam memitigasi emisi dan limbah yang lebih baik, ujar Menperin.
FajarPaper turut mendapatkan penghargaan dengan predikat Pemenuhan Terbaik Penerapan Standar Industri Hijau. Perolehan penghargaan ini semakin menunjukan komitmen FajarPaper sebagai Industri Kertas terbesar di Indonesia yang selalu mengutamakan keberlangsungan lingkungan hidup.
Dengan hasil baik yang didapatkan FajarPaper pada penghargaan ini, diharapkan menjadi pemicu semangat untuk seluruh karyawan FajarPaper agar terus menjaga standar tinggi dalam setiap proses produksi untuk terus mendorong FajarPaper menjadi perusahaan penghasil kertas kelas dunia yang terus berkomitmen menjaga keberlangsungan lingkungan hidup.
REPORTER : (Latif)
