Paspor TKW Asal Purwakarta “Korban Perdagangan Orang” Tercetak Beda dengan KTP, Dicetak Imigrasi Kota Bogor?
PURWAKARTA // Bramastanews.com_Pekerja migran Indonesia asal Purwakarta Jawa Barat, adukan persoalan yang dialaminya di negara konflik Irak, kepada salah satu aktivis asal Bandung Barat bernama Patharyadi Futuriansyah.
Diketahui bila Patharyadi merupakan salah satu pengurus Yayasan Lembaga Pemberdayaan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (YLP3MI) yang berkantor di Cianjur Jawa Barat.
Wanita bernama Heni binti Herman Juardi tersebut mengaku saat ini dirinya inginkan kepulangan ke tanah air pasca bekerja di sana selama 4 tahun.
Melalui sambungan seluler, terkait hal tersebut Patharyadi mengatakan,
“Heni binti Herman Juarrdi merupakan Pekerja Migran Indonesia yang saat ini berada di negara penempatan Saudi Arabia,
“Heni diduga menjadi korban perdagangan orang bermodus perekrutan tenaga kerja luar negeri. Saat ini dirinya sampaikan keinginan untuk pulang ke tanah air, dia juga mengatakan sudah tak sanggup lagi untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga di sana,” ujarnya.
“Heni diberangkatkan tanpa bimbingan dan pelatihan sebelumnya, yang biasanya diselenggarakan melalui Balai Latihan Kerja (BLK) terlebih dahulu. Oleh sebab itu Heni diduga kuat merupakan korban perdagangan orang yang saat ini marak terjadi.
“Anehnya ketika kita buka dokumen paspor yang bersangkutan, ditemukan ketidaksesuaian tahun kelahiran antara paspor dengan kartu tanda penduduk (KTP) yang dimilikinya.
“Atas temuan tersebut, kita berencana untuk pertanyakan penerbitan paspor itu ke pihak imigrasi Kota Bogor. Sebab paspor tersebut tercet dikeluarkan oleh Imigrasi Bogor,” tambahnya kemudian.
“Kami ingin pertanyakan sejauh mana upaya pencegahan terhadap tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang merupakan salah satu fungsi dari imigrasi, kenapa Heni binti Herman Juardi ini bisa cetak paspor, sehingga akhirnya berangkat ke negara konflik secara non prosedural dan akhirnya mengalami masalah di sana,” pungkasnya.
Sementara pihak Imigrasi Kota Bogor saat dikonfirmasi perihal dokumen paspor yang tidak sesuai dengan KTP tersebut sampaikan bila pihaknya bersedia kalau dari YLP3MI akan mengadakan berkunjung atau audience ke kantornya.
(Red)