PALI – Bramastanews.com, Candi Bumi Ayu di Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), mencatat jumlah kunjungan wisatawan yang tinggi selama libur Lebaran 1446 H tahun 2025. Dari hari pertama hingga H+3 Lebaran, mencatat 18 ribu lebih wisatawan datang untuk menikmati keindahan situs bersejarah ini.
Setelah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional, Candi Bumi Ayu semakin mendapat perhatian, baik dari wisatawan maupun pemerintah daerah. Status ini memberikan dampak positif terhadap pengelolaan dan konservasi kawasan, sehingga wisatawan dapat menikmati keindahan dan nilai sejarah candi dengan lebih baik. Peningkatan fasilitas serta program edukasi tentang sejarah candi juga mulai diperkenalkan kepada pengunjung.
Meskipun dalam kondisi mendung dan gerimis, antusiasme pengunjung tetap tinggi. Dari pantauan awak media dilokasi, terlihat pengunjung sangat menikmati suasana alam yang masih asri serta berbagai fasilitas yang tersedia.
“Kami bersama keluarga sangat menikmati, tempatnya sejuk dan bersih, cocok untuk berkumpul bersama keluarga,” ujar Rina, salah satu pengunjung asal Prabumulih.
Wisatawan yang datang berasal dari berbagai daerah, termasuk Prabumulih, Muara Enim, dan wilayah lainnya. Mereka tidak hanya mengunjungi Candi Bumi Ayu untuk menikmati keindahan sejarah dan alam, tetapi juga untuk berswafoto, bersantai, dan melakukan live streaming. Wahana seperti perahu bebek di danau juga menjadi favorit, terutama bagi keluarga dengan anak-anak.
Selain menikmati fasilitas yang ada, beberapa pengunjung juga memberikan saran untuk pengelola agar meningkatkan kenyamanan.
“Mungkin bisa ditambah lagi tempat berteduh, karena saat tiba tiba hujan agak sulit mencari tempat dan juga penambahan toilet yang ada saat ini jauh berada di pos satpam,” kata Santi.
Ia menambahkan dengan suasana alam yang terjaga, fasilitas yang semakin lengkap, serta jumlah pengunjung yang tetap tinggi, Semoga Candi Bumi Ayu terus menjadi destinasi wisata utama di PALI dan menjadikan Candi Bumi Ayu sebagai ikon wisata unggulan di Sumatera Selatan. (Bm/Red)
