Prabumulih – Bramastanews.com, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Mendorong Peran Media dalam Pengawasan Pemilu Partisipatif untuk Mewujudkan Pemilihan yang Transparan dan Akuntabel pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan serta Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten PALI Tahun 2024.” Acara ini berlangsung di Fave Hotel Prabumulih, dimulai sejak Jumat, 1 November, dan berlanjut hingga Sabtu, 2 November 2024.
Kegiatan ini dihadiri Ketua Bawaslu PALI, Lestrianti, AM.Kep, beserta jajaran komisioner, termasuk Fikri Ardiyansyah, SH, C.Med., dan Koordinator Kesekretariatan Bawaslu, Adi Kurniawan, S.AP., M.Si. Turut hadir pula staf Bawaslu, Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) dari lima kecamatan di PALI, serta Kanit Sospol Satuan Intelkam Polres PALI, Ipda Adeyus Hariansyah, SH, MH. Dalam acara yang dihadiri sekitar 50 jurnalis dari berbagai organisasi pers, Bawaslu mengundang narasumber dari kalangan akademis pemantau pemilu, Basrul, S.AP., serta perwakilan Public Trust Institute Korwil Sumsel, Fatkurohman, S.Sos.
Lestrianti, Ketua Bawaslu PALI, dalam sambutannya menggarisbawahi peran penting media sebagai garda terdepan informasi yang edukatif dan mendidik dalam mengawal proses demokrasi. Ia mengajak insan pers untuk turut andil dalam menyebarluaskan berita yang objektif, mencerahkan, serta menjunjung tinggi nilai-nilai transparansi dan akuntabilitas pada pemilihan kepala daerah mendatang.
“Kami berharap rekan-rekan pers bisa memberikan pemberitaan yang baik dan berimbang selama Pilkada 2024. Tak hanya itu, kami juga sangat terbuka terhadap kritik dan saran dari teman-teman media dan masyarakat, terlebih kritik yang membangun,” ujar Lestrianti.
Senada dengan itu, Komisioner Bawaslu PALI, Fikri Ardiyansyah, SH, C.Med., menekankan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendorong partisipasi media dalam pengawasan pemilu yang akan menjadi faktor kunci kesuksesan pilkada yang berintegritas. Ia juga menekankan pentingnya peran media dalam mengedukasi masyarakat agar lebih sadar akan hak pilihnya dan tanggung jawab dalam proses demokrasi.
Fikri menyampaikan harapannya agar insan pers dapat menjadi “mata dan telinga” bagi Bawaslu, membantu memperluas pengawasan, dan bekerja beriringan dalam upaya menciptakan pemilu yang bersih dan berintegritas. “Bawaslu membutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, terutama dari media, karena kami memiliki keterbatasan personel,” ungkapnya.
Kegiatan ini memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada jurnalis mengenai aturan dan prosedur pengawasan pemilu. Melalui sesi diskusi dan tanya jawab, para peserta diajak memahami peran mereka dalam memastikan bahwa proses pemilihan berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.
Dengan hadirnya perwakilan media dari berbagai asosiasi seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Ikatan Wartawan Online (IWO), Perkumpulan Jurnalis Siber (PJS), Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI), Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI), dan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Bawaslu berharap terjalinnya sinergi yang kuat antara pengawas pemilu dan awak media.
Acara ini mencerminkan komitmen Bawaslu dalam memperkuat pengawasan partisipatif, di mana media menjadi komponen vital dalam memberikan kontrol sosial, menyampaikan informasi kepada publik, serta menjaga independensi dalam pemberitaan terkait proses pemilu.