Purwakarta || Bramastanews.com_Kondisi anak sungai Cisomang, yang berlokasi di Desa Depok, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta saat ini rusak berat.
Terhitung sebanyak 7 Curugan (terjunan) yang berada di kampung Nanggeleng dan sebagian lagi di Kampung Cinutug kondisinya rusak berat dan perlu perbaikan.
Kerusakan lain yang terjadi diantaranya kebocoran saluran irigasi di beberapa titik, sehingga aliran air ke bagian hilir berkurang hampir setengahnya.
Struktur tanah disepanjang pinggiran sungai tersebut juga alami kerusakan, penurunan permukaannya disepanjang sungai membuat terganggunya mobilitas petani yang kerap lewati jalur tersebut.
Kondisi itu terjadi di wilayah Kampung Nanggeleng tepatnya di RT (01, 02, 03) Desa Depok.
Tak cukup sampai disitu, kerusakannya juga diperparah dengan adanya tumpukan sampah di bahu sungai dalam jumlah yang tak sedikit.
Anehnya, hal itu seolah dibiarkan tanpa perawatan, padahal petugas pemeliharaan yang berkantor di wilayah tersebut jumlahnya tidak sedikit, namun kondisi sungai terkesan minim pemeliharaan.
Taryana, warga RT 02 Nanggeleng saat ditemui awak media terkait persoalan kondisi sungai berikan tanggapan,
“Sebagai warga saya merasa heran, kerusakan di sepanjang sungai dari mulai kampung Curug sampai Cinutug sudah lama terjadi, namun sampai saat ini tak kunjung ada perbaikan, 7 Curugan rusak berat bahkan sebagian hancur, belum lagi kebocoran aliran air terjadi dibanyak titik, sehingga Debit air ke hilir pasti berkurang hampir setengahnya, sudah begitu, pinggiran sungai tak terawat, banyak tanaman liar yang tumbuh di sepanjang sungai, namun tidak terlihat upaya pembersihan,” ungkapnya.
“Sudah parah seperti itu, ditambah dengan banyak sampah disepanjang sungai, bahkan di RT 02 kondisinya sudah menggunung, di RT 05 dan RT 07 juga begitu, sebenarnya yang bertanggungjawab dalam hal perawatan sungai ini siapa, apakah PJT-2 ataukah PSDA provinsi,” tambahnya kemudian.
Berdasarkan penelusuran, kebocoran yang terjadi dibeberapa titik sebabkan aliran air berkurang ke hilir, beberapa lahan sawah bahkan sudah beralih fungsi bahkan tidak bisa digarap sebab tak dapatkan suplai air.
Para petani dari beberapa wilayah termasuk dari kecamatan Plered sampaikan harapannya agar kerusakan yang terjadi khususnya kebocoran aliran air dapat segera diperbaiki.
Sebab luas area sawah yang bergantung pada suplai air SI-Cisomang diperkirakan capai ratusan hektar, diminta kepada Dinas Sumber Daya Air provinsi Jawa Barat bersama PJT-2 untuk segera lakukan upaya perbaikan serta pemeliharaan atas kondisi yang terjadi. (Gun)