Bak Jagoan, Ketua Karang Taruna Desa Depok Nerpose Dengan Gagah Dihadapan Korban Yang Sudah Babak Belur

oleh -258 Dilihat

 

Purwakarta.Bramastanews.com – Tragedi Pengeroyokan Adit warga desa depok Darangdan Purwakarta yang terjadi pada Sabtu 7/1/2023 lalu bangkit kan amarah dan ketidak sukaan warga terhadap para pelaku.

Bagaimana tidak dalam sebuah poto yang beredar luas di masyarakat terlihat dengan jelas seorang pemuda sedang berpose dengan GAGAH nya di hadapan korban penganiayaan yang kondisi nya sudah memprihatinkan.

Terlihat dibagian kepala diduga kuat korban penganiayaan tersebut sudah benjol-benjol lebam.

Teguh merupakan salah satu di duga pelaku penganiayaan terhadap ADIT.

BACA JUGA  Rawan di Korupsi, Komunitas Madani Purwakarta 'KMP' Akan Pantau Penggunaan Dana Desa Tambahan 2023

Teguh merupakan Ketua Karangtaruna di desa tersebut.

Melihat poto yang beredar tersebut, beberapa warga saat diminta keterangan hampir serupa memberi pernyataan jika “Perbuatan tersebut sangat biadab tidak berperikemanusiaan dan sangat memalukan”

Beberapa warga lain bahkan mengatakan ketidak sukaannya terhadap Sikap dan perilaku yang bersangkutan yang, terkesan Arogan.

Karang taruna sendiri merupakan sebuah organisasi wadah pemuda dan pemudi untuk berkarya dalam hal positif di wilayah masing-masing.

Sebagai ketua, seharusnya memiliki bekal pemahaman dan pengetahuan serta unsur bekal lainnya sebagai sarat untuk memimpin sebuah organisasi.

BACA JUGA  Yani Suryani Ketua Pemenangan Tim Nyumarno Kerja se-Dapil 7 Wakili Undangan Tasyakuran

Jika TG dalam hal ini terkesan mendapatkan nilai miring dikalangan masyarakat terkait pribadi dan pengelolaan organisasi karang taruna timbulkan pertanyaan baru.

Seperti apa proses pembentukan dari awal, apakah melalui proses yang seleksi atau kah ada unsur lain sehingga bisa lolos memegang organisasi pemuda tingkat desa tersebut.

Rijal salah satu pemuda Kp. Nanggeleng Curug menjelaskan “jika pada proses pembentukan Ketua Karangtaruna desa depok saya turut hadir di sana, namun tidak ada pemilihan secara terbuka yang demokratis”

BACA JUGA  Hadapi Era Digitalisasi, Pemkab Konkep Terapkan Sistem KKPD

“Tidak juga di buka upaya bagi siapa saja yang akan mencalonkan, tiba-tiba ada kumpulan, langsung di bentuk di desa, padahal ada salah satu pemuda yang sudah berupaya untuk ikut mencalonkan, namun terkesan tertutup”

Sekarang kami kecewa dan malu sebagai pemuda di wilayah desa depok terkait kejadian ini, pungkasnya. ( Dyg )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *