COO Wahana Media Entertainment Kupas Habis Transformasi Industri Musik Digital dalam Webinar MAXY Academy

oleh -15 Dilihat
oleh

Surabaya, 21 November 2024 – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, transformasi digital menciptakan revolusi besar dalam berbagai sektor, termasuk industri musik. Untuk mendalami topik ini, Maxy Academy menggelar acara diskusi bertajuk Maxy Talk: The Impact of Digitalization on Music Creativity and Distribution pada Jumat, 22 November 2024.

Acara ini menghadirkan Dean Ray Jonathan, CEO Wahana Media Entertainment, sebagai narasumber utama yang membahas perubahan di ekosistem musik modern, dengan Sydney Rosalind, Head of Manager Marketing Maxy Academy, bertindak sebagai moderator. Melalui diskusi ini, Sobat Maxians diajak memahami tantangan, peluang, dan inovasi yang mengubah cara musik dikreasikan, didistribusikan, hingga diapresiasi.

Menyingkap Era Baru Industri Musik Digital

Dalam pembukaannya, Dean Ray Jonathan memaparkan bagaimana digitalisasi telah menjadi kekuatan utama di balik perubahan industri musik, baik di tingkat global maupun nasional.

“Transformasi digital membawa efisiensi dan aksesibilitas ke tangan setiap kreator. Kini, artis independen dapat langsung memasarkan musik mereka ke platform global seperti Spotify, YouTube, hingga TikTok tanpa memerlukan kontrak dengan label besar. Hal ini memberikan peluang luar biasa bagi mereka yang memiliki kreativitas dan keinginan untuk berkembang,” ujar Dean.

BACA JUGA  AnyMind Group meningkatkan influencer marketing untuk penjualan e-commerce melalui layanan baru

Ia juga menekankan bahwa inovasi digital telah menciptakan peluang baru dalam monetisasi karya musik. Salah satunya melalui sistem royalti yang lebih transparan dan kemitraan dengan platform streaming, yang memungkinkan artis untuk mendapatkan penghasilan dari setiap stream lagu mereka.

Di Indonesia sendiri, lanjut Dean, digitalisasi telah membuka pintu bagi musisi lokal untuk bersaing di pasar internasional. “Banyak artis muda berbakat yang kini bisa menembus pasar global hanya dengan memanfaatkan media sosial dan platform streaming. Ini adalah masa depan yang harus kita dukung,” tambahnya.

Kolaborasi Teknologi dan Kreativitas

Image

Teknologi tidak hanya menjadi alat, tetapi juga mitra dalam pengembangan karya musik. Sydney Rosalind membahas bagaimana teknologi memengaruhi strategi pemasaran dan pengembangan personal branding bagi artis.

“Media sosial seperti Instagram, Twitter, hingga TikTok bukan hanya platform untuk berbagi karya, tetapi juga untuk membangun hubungan emosional dengan audiens. Artis yang berhasil adalah mereka yang memahami cara bercerita dengan menarik melalui platform ini,” kata Sydney.

BACA JUGA  Membuka Kehidupan Mewah: Pasar Sewa Dubai Sedang Meningkat, Hitung mundur 30 hari untuk memiliki bagian dari Dubai

Ia juga memberikan contoh sukses dari artis yang memanfaatkan tren seperti challenges di TikTok untuk mempopulerkan lagu mereka. Menurutnya, kolaborasi dengan influencer di media sosial juga bisa menjadi strategi yang efektif.

Namun, Sydney mengingatkan bahwa teknologi harus digunakan secara bijak. “Fokus utama tetap pada kualitas karya. Teknologi hanyalah alat, bukan tujuan,” tambahnya.

Peran Artificial Intelligence (AI) dalam Musik

Peran Artificial Intelligence (AI) menjadi salah satu topik yang mendapat perhatian besar dari audiens. Dean Ray Jonathan menjelaskan bagaimana AI kini digunakan dalam berbagai aspek produksi dan distribusi musik.

“AI telah mempermudah proses penciptaan musik, mulai dari komposisi melodi hingga mastering. Bahkan, AI dapat membantu artis memahami audiens mereka melalui analisis data, sehingga menciptakan lagu yang lebih relevan dengan tren saat ini,” jelas Dean.

Lebih jauh, AI juga memainkan peran penting dalam menciptakan pengalaman musik yang lebih personal. Dean memberikan contoh teknologi playlist yang disesuaikan dengan preferensi pengguna. “Spotify, misalnya, menggunakan algoritma AI untuk merekomendasikan lagu-lagu yang sesuai dengan kebiasaan mendengarkan Anda, sehingga pengalaman musik menjadi lebih unik dan menyenangkan,” tambahnya.

BACA JUGA  BINUS UNIVERSITY Siap Lahirkan Generasi Muda Untuk Memajukan Industri Fashion Indonesia

Dean juga membahas potensi masa depan di mana teknologi seperti Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) dapat digunakan untuk menciptakan konser virtual imersif. “Bayangkan bisa menghadiri konser artis favorit Anda dari rumah, dengan pengalaman seolah-olah Anda berada di tengah keramaian. Inilah arah baru yang sedang kita tuju,” katanya.

Pesan Inspiratif untuk Generasi Kreatif

Di akhir acara, Dean Ray Jonathan dan Sydney Rosalind memberikan pesan motivasi kepada Sobat Maxians.

“Teknologi adalah alat yang memberi kita peluang besar. Namun, jangan pernah melupakan esensi dari musik itu sendiri, yaitu menyentuh hati audiens. Kreativitas adalah inti dari semua yang kita lakukan,” ujar Dean.

Sydney menambahkan, “Jangan takut mencoba hal baru. Dunia digital adalah ruang eksplorasi yang luas. Teruslah belajar, berkolaborasi, dan yang terpenting, nikmati prosesnya.”

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Penulis: Editor

Gambar Gravatar
Direktur Di PT. Internusa Media Group