Purwakarta -Jabar || Bramastanews.com
Polemik permasalahan CV.SOLVI yang berlokasi di Desa Darangdan, Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta tak kunjung usai.
Dikutip dari pemberitaan SinarJabar.com yang terbit Selasa 4/4/2023 dengan judul
Tegas, DPRD Purwakarta Minta CV SOLVI Indonesia Pindah Jika Ingin Produksi
Dalam pemberitaan itu dikatakan, wakil ketua DPRD Purwakarta, Sri Puji Utami selaku koordinator Komisi I mengatakan,
“Kalau lokasi akan digunakan untuk gudang itu masih bisa digunakan, karena izinnya sudah ada, tapi hanya untuk gudang saja, tapi kalau untuk produksi, kami rekomendasikan untuk pindah lokasi”
Pernyataan tersebut terbit dalam rilis periode April tahun 2023.
Namun anehnya sampai saat ini kegiatan di duga produksi di CV.SOLVI Indonesia masih berjalan, bahkan pada hari Raya Natal 25/12/2023 perusahaan tersebut terpantau beroperasi.
Selain perijinan, permasalahan upah karyawan di perusahaan ini juga menjadi hal penting yang belum juga tuntas.
Menurut keterangan sebagian pekerja, bahkan ada pekerja yang masih dapat gaji Rp 50.000 per hari di sini,” ungkap beberapa pekerja.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, awak media berupaya menghubungi Ketua Komisi I DPDR Purwakarta, namun upaya tersebut tidak mendapat respon dari yang bersangkutan.
Seperti diketahui, dalam pembahasannya di DPRD Purwakarta, Puji (wakil ketua DPRD) memberikan waktu enam bulan untuk CV Solvi Indonesia, jika waktu yang telah ditetapkan habis dan masih tetap ada produk, pihaknya akan lakukan penutupan.
Namun faktanya sudah delapan bulan berlalu, kegiatan di duga produksi di perusahaan tersebut masih berjalan.
Padahal keputusan sudah dikatakan final dengan berikan waktu enam bulan, terhitung April 2023 lalu.
Jika mengacu pada keputusan yang dibuat, per bulan Oktober 2023 kegiatan produksi di CV Solvi Indonesia sudah harus pindah.
Sementara pihak management CV Solvi saat dihubungi, malah mengatakan,
“Uang loko kasi jangan gang aja”
Entah apa maksud lebih jelas dari salah satu pimpinan di perusahaan tersebut, namun saat ditanya apakah benar jika perusahaan tersebut masih jalankan produksi,
Melalui chatnya pimpinan perusahaan yang akrab dipanggil “Boksun” itu membalas,
“Kita mau pindah,” balasnya.
Atas hal ini, mungkinkah DPRD Purwakarta masuk angin, sebab faktanya sampai saat ini kegiatan di duga produksi di perusahaan tersebut masih berjalan.
(Gun)