BPD Desa Depok Dianggap Tak Becus Bekerja, Warga: Mereka Memaksakan Diri Sayang Sama Honor
PURWAKARTA // Bramastanews.com_Badan Permusyawaratan Desa (BPD) atau yang akrab disebut Bamusdes Desa Depok tak henti jadi perbincangan warga, sebab keberadaannya dianggap tak berfungsi alias pasiv.
Berbagai kebijakan yang dikeluarkan Pemerintahan Desa melalui Kadesnya bernama Hamdani yang dikenal arogan, kerap pertontonkan sikap diskriminatif. Namun BPD seakan tak pernah peduli dengan kondisi yang dialami warganya.
BPD Desa Depok bahkan terkesan tak memahami tugas serta fungsi dasarnya sebagai perwakilan masyarakat. Bahkan dalam beberapa kesempatan, Ketua BPD bernama Hendra kerap tak mengetahui beberapa kebijakan yang telah dilaksnakan Pemerintah Desa.
Menyikapi pasifnya BPD, beberapa kali warga terpantau tumpahkan kekesalannya melalui berbagai cara. Dalam beberapa kesempatan, warga sempat lakukan aksi terhadap kinerja buruk BPD dan Kades yang dianggap diskriminatif melalui Kecamatan Darangdan.
Meski sampai saat ini pihak Kecamatan terkesan sama-sama tak becus tindaklanjuti aduan warga tersebut.
Sehingga hingga kini kondisi buruk kinerja BPD dan Kades nampak tak ada perubahan. Pembangunan yang dilaksanakan masih saja tak didasarkan pada urgensi sebagai skala prioritas dalam penentuan titik lokasi pembangunan.
Seperti pembangunan jalan yang digadang-gadang disebut jalan penunjang sarana pertanian yang dibangun pada Maret 2025 dari anggaran Dana Desa.
Pembangunan tersebut merupakan produk cerminan minimnya pemahaman Kades serta BPD terkait skala prioritas dalam penentuan titik lokasi pembangunan.
“Kondisinya tidak urgen, masih banyak jalan lingkungan rusak berat, tapi malah jalan arah Irigasi yang dibangun. Padahal jalan lingkungan warga masih banyak yang rusak parah,” ungkap seorang warga.
“SDM minim jadi persoalan utama dalam tata kelola pemerintahan Desa,” ujar warga lainnya.
(Red)