*Direktorat Pencegahan Densus 88 AT Polri & Yayasan U
Bramasta News || Bekasi – pada hari ini, Sabtu, 15 Februari 2025, Derektorat Pencegahan Densus 88 Polri dan Yayasan Ulul Albab Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, menggelar acara Sosialisasi dan edukasi peran strategis pengajar dalam membangun generasi yang beriman, berilmu melawan paham Radikalisme. yang dihadiri oleh Forkopimkab Bekasi dan Forkompimcam Tambun Selatan. Acara ini bertujuan untuk memperkuat peran pondok pesantren dalam menjaga kerukunan dan mencegah berkembangnya paham radikalisasi yang dapat mengancam stabilitas negara.
Dalam sambutannya, salah satu stakeholder Kabupaten Bekasi menekankan pentingnya peran yayasan dan pesantren dalam mengawal kerukunan antar umat beragama, khususnya di wilayah Tambun Selatan yang sering menghadapi potensi konflik agama. “Dialog dan kerjasama antar pemuka agama serta masyarakat dapat menjadi kunci untuk mereduksi potensi konflik yang berkepanjangan,” ujar stakeholder tersebut.
Tim Pencegahan Densus 88 AT Polri, juga memaparkan sejarah terorisme di Indonesia dan bagaimana radikalisme dapat mengancam stabilitas negara. Para pembicara menegaskan pentingnya peran pesantren dalam mendeteksi perkembangan paham-paham radikal serta langkah-langkah pencegahan yang harus dilakukan untuk menjaga kedamaian.
Tokoh Agama yang hadir sebagai narasumber dampak negatif yang ditimbulkan, jika bergabung dengan kelompok terorisme hanya membawa kerugian bagi dirinya dan orang lain. Ia juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama menabur benih kerukunan dan toleransi di masyarakat, dengan pondok pesantren sebagai garda terdepan.
Dalam kesempatan ini, Ketua Yayasan Ulul Albab Tambun, Kabupaten Bekasi, menyampaikan komitmennya untuk terus memberikan pemahaman tentang nasionalisme kepada para santri di seluruh lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan yayasan, termasuk SDIT, SMPIT, dan SMAIT Ulul Albab. “Kami berkomitmen untuk terus mendidik generasi muda dengan nilai-nilai Pancasila dan cinta tanah air, agar mereka bisa menjadi duta pencegah radikalisme dan terorisme,” katanya.
Acara ini menjadi bukti nyata bahwa pesantren memiliki peran vital dalam membangun kerukunan dan kedamaian, sekaligus menanggulangi ancaman ideologi yang bertentangan dengan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
