PALI – Bramastanews.com, Penumpukan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) 3R KSM Sungai Bungeen, Desa Raja Barat, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten PALI, memicu keresahan warga. Sampah yang meluap tidak hanya menutupi sebagian bangunan TPS tetapi juga menghalangi akses jalan menuju kebun karet dan mencemari lingkungan sekitar. Hingga Selasa (28/1/2025), kondisi ini belum menunjukkan perbaikan.
Warga mendesak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten PALI segera bertindak. Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya menilai kinerja DLH tidak maksimal.
“Kami meminta DLH segera turun tangan. Kalau terus dibiarkan, masalah ini akan semakin parah,” ujar warga tersebut.
Warga juga meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengaudit anggaran pengelolaan TPS 3R guna memastikan transparansi. Mereka mempertanyakan mengapa alokasi anggaran untuk pengelolaan sampah tidak tersedia, padahal APBD Kabupaten PALI dinilai cukup besar.
“Masak untuk sekadar mengangkut sampah saja harus pinjam alat berat ke sana-sini? APBD PALI kan besar,” ujar warga.
Masalah ini sebenarnya telah dibahas dalam rapat antara DLH, pemerintah desa, dan pengelola TPS pada 7 Januari 2025. Rapat itu menghasilkan sejumlah keputusan, termasuk pembersihan sampah, optimalisasi pengelolaan TPS, serta larangan membuang sampah sembarangan. Namun, hingga saat ini kondisi di lapangan justru semakin memburuk.
Kabid Lingkungan Hidup DLH PALI, Lihan, mengakui pihaknya kesulitan menangani persoalan ini. Dia mengatakan DLH telah meminta bantuan alat berat kepada pemerintah desa dan Pertamina, namun belum ada hasil konkret.
“Kami sudah kirim surat ke desa untuk bantuan kebersihan, tapi masih dalam proses. Dari Pertamina, kami juga sedang menunggu konfirmasi karena mereka libur,” jelasnya.
Terkait anggaran, Lihan mengungkapkan bahwa pengelolaan sampah saat ini belum memiliki alokasinya. “Saat ini tidak ada anggaran. Kami masih berusaha,” tambahnya.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat akan dampak yang lebih luas, baik terhadap lingkungan maupun kesehatan masyarakat. Warga berharap pemerintah segera memberikan solusi konkret untuk menangani tumpukan sampah dan mengelola TPS secara profesional.