Istrinya Tak Jadi Berangkat, Pria Asal Plered Ngaku Ditipu Oknum Sponsor berinisial HL Asal Cibogo
PURWAKARTA // Bramastanews.com_Berawal dari curhatan seorang pria asal Plered Purwakarta dalam postingan di grup sosial media facebook.
Terungkap cerita lika liku dunia per TKW an (tenaga kerja wanita) di wilayah Plered yang selama ini mungkin tidak pernah diketahui publik.
Dalam sebuah postingan yang diunggahnya, akun bernama Rawoks awalnya ungkapkan kekesalan terhadap peristiwa yang dialami istrinya yang tak jadi berangkat keluar negeri.
Menyikapi isi postingan yang berkaitan dengan kegiatan pemberangkatan calon tenaga kerja keluar negeri, awak media kemudian menghubungi akun R tersebut melalui pesan aplikasi sosmednya.
Hingga pada 7 November 2024, pria yang mengaku berasal dari Kampung Asalam Plered datangi kantor perwakilan redaksi di kecamatan Darangdan.
Tonton video terkait PMI lainnya disini:
Dalam sesi pertemuan tersebut, R sampaikan bila istrinya yang bernama Oyat tak kunjung berangkat ke Saudi Arabia. Padahal dana untuk keberangkatan sudah diberikan secara penuh ke seorang sponsor bernama Hj. Lia asal kampung Cibogo yang masih satu wilayah Kecamatan.
“Kalau saja sponsornya laki-laki mah sudah saya seret pak, sayangnya dia wanita,” ujarnya.
Lebih lanjut pada 28 Desember 2024, R juga sampaikan bila sampai saat itu dirinya belum dapatkan kejelasan.
“Saya belum dapatkan kejelasan dari Hj. Lia dan Hj. Ani, dimana posisi uangnya. Kok sampai tidak diterbangkan,” tandasnya lagi.
Sebelumnya, dalam percakapan melalui nomor kontak selulernya. Wanita bernama Hj. Lia sampaikan bila paspor atas nama Oyat sudah dia serahkan kepada suaminya.
Lia juga sampaikan informasi melalui pesan singkatnya pada 15/1/2025 bila pihak suami dari Oyat datangi rumahnya bersama sekitar 10-an orang temannya pertanyakan sisa uang untuk biaya keberangkatan istrinya tersebut.
Menurut keterangannya, dana untuk keberangkatan Oyat diatur Hj. Ani bersama Hj Oti.
“Bu Otih berikan untuk tiket dan biaya handle ke Bu Lina Rp29,5 juta. Resinya juga ada,” ujarnya pada 29/1/2025.
“Saya hanya dikasih Rp800 ribu sama Hj.Otih,” tambahnya lagi.
Sampai berita dimuat belum ada informasi yang diperoleh, apakah keberangkatan Oyat jadi atau tidak ke negara Timur Tengah.
Praktik perekrutan serta proses pemberangkatan calon pekerja migran Indonesia (PMI) diduga kuat ilegal dengan negara tujuan Timur Tengah memang diketahui marak terjadi diwilayah Kabupaten Purwakarta, termasuk diwilayah Plered.
Tonton video terkait PMI disini:
Menurut informasi yang disampaikan seorang mantan perekrut calon tenaga kerja wanita,
“Jumlah perekrut calon PMI dan sponsor di wilayah Purwakarta lumayan banyak, bisa capai ratusan orang,” ujarnya.
Apakah kegiatan para sponsor tersebut berkaitan dengan sindikat (TPPO) tindak pidana perdagangan orang.
(Red)