CIMAHI, – Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi terus berkolaborasi dengan Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Perindustrian (Disdagkoperin) untuk memastikan ketersediaan bahan pangan pokok di tengah kebutuhan yang terus meningkat. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dispangtan Kota Cimahi, Tita Maryam, dalam wawancara baru-baru ini.
“Kami melakukan pemantauan hampir setiap minggu untuk memastikan stok bahan pangan mencukupi. Jika ada potensi kekurangan, kami bisa mendeteksinya sejak dini,” ujar Tita.
Menurut Tita, Kota Cimahi mengandalkan suplai bahan pangan dari daerah lain karena konsumsi masyarakatnya lebih tinggi dibandingkan ketersediaan pangan lokal.
“Kami melakukan kerjasama antar daerah, terutama untuk komoditas seperti sayuran. Sebagian besar bahan pangan didatangkan dari Kabupaten Bandung, Kota Bandung, serta kota-kota sekitar,” jelasnya.
Selain itu, Dispangtan juga aktif memantau harga bahan pokok setiap hari. “Harga bisa berubah tiba-tiba, sehingga pemantauan harian sangat penting,” tambahnya. Untuk menekan inflasi, Dispangtan telah menjalin nota kesepahaman (MoU) dengan produsen komoditas yang mempengaruhi inflasi, seperti cabai. Salah satu kerjasama dilakukan dengan Tri Cipta di Kabupaten Bandung.
“Sebagian besar bahan pangan di Cimahi masih disuplai oleh pedagang dari pasar induk seperti Pasar Caringin dan Pasar Ciroyom. “Kami memastikan suplai tetap lancar, meskipun barang tersebut didatangkan dari luar Cimahi,” kata Tita.
Dengan langkah-langkah tersebut, Pemkot Cimahi berharap dapat menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan, terutama menjelang momen-momen penting seperti hari besar keagamaan yang biasanya memicu lonjakan harga,” tandas Tita
*nengsih*