Bramastanews.com
Bak panggung audisi entertain, kedatangan para tokoh dan publik figur dari berbagai kalangan di Kertanegara, Jakarta, kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto menjadi magnet perhatian masyarakat, termasuk media dalam dan luar negeri.
Munawar Fuad, Associate Profesor pada Hubungan Internasional, President University, berpendapat,
Pemanggilan deretan yg disebut para calon menteri, calon wakil menteri dan pimpinan Badan / Lembaga negara secara terbuka, menunjukkan wujud jiwa demokratis dan keterbukaan Prabowo terhadap rakyat, yang juga diberi kesempatan untuk menilai dan menimbang kelaikan dan kelayakan para calon pembantunya. Meskipun penentuan kabinet di pemerintahannya sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden, untuk memilih siapapun, namun sebagai Presiden pilihan rakyat secara langsung, Prabowo tetap mengajak rakyat untuk bersama menyampaikan pandangan kritis dan aspirasinya.
Momentum penting kemenangan Presiden terpilih jelang 20 Oktober 2024, publik disajikan para calon Menteri / Wamen/ Kepala Badan yang menurut Presiden Prabowo sejumlah tokoh yang diajukan Parta Politik banyak yang profesional untuk formasi zaken Kabinet. Sebelum final, Presiden terpilih memutuskan siapa yang menjadi pelaksana dan operator program dan kebijakan sektoral, ada pesan moral secara terbuka saatnya publik ikut bersuara, menilai dan menimbang laik dan layaknya, jejak rekam dan addit valuesnya. Terutama kemampuannya menerjemahkan arah dan kebijakan presiden dalam tataran eksekusi pelaksanaanya.
“Masih ada waktu sampai 20/10.2024, melalui media sosial dan akses yg tersedia, untuk respon, pro kontra atau menakar setiap calon Menteri/Wamen. Presiden Prabowo pasti punya kalkulasi utk menyusun formulasi terbaik dengan target kerja dan capaian yg tidak ringan, yang siap bisa terus, yah tidak siap bisa mundur”, ungkap Kang Fuad yang juga Kader / Aktivis Nahdlatul Ulama.
Kang Fuad, IKAL 23 Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia, menilai, sikap demokratis dan keterbukaan Presiden terpilih Prabowo Subianto patut diapresiasi dan sangat baik, jadi role model, menunjukkan sikap kenegarawanan sebagai pemimpin rekonsiliator dan pemersatu dalam membuka kesempatan dari semua pihak, termasuk Partai Politik “petandingnya” dalam Pilpres, meskipun pada akhirnya tak akan juga memuaskan semua pihak.
Sebelumnya, model audisi terbuka pernah dilakukan juga oleh Presiden SBY dan Presiden JOKOWI, tradisi baik yang bagus dilanjut.
“Harapan saya, Presiden terpilih Prabowo Subianto lebih mengutamakan figur yang memiliki integritas tinggi, keberpihakan kuat pada kepentingan nasional, keahlian bidang dan kemampuan eksekusi terbaik dalam menerjemahkan amanah dan arahan Presiden Prabowo, yang tidak punya agenda lain, tegak lurus loyal dan taat, serta fokus pada kerja dan capaian kinerja. Ekspektasi warga dan bangsa sangat besar terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo berikan solusi terbaik, terobosan besar, dan kemajuan signifikan”, pungkas Penggiat Kebijakan publik tersebut.(**)