PALI – Bramastanews.com, Menjelang pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten PALI, peran media massa semakin penting untuk menjaga transparansi dan kepercayaan publik.
Dalam rangka membahas hal ini, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) bersama forum diskusi media menggelar acara Focus Group Discussion (FGD) berlangsung di Guest House Rumah Dinas Bupati Kabupaten PALI pada Sabtu (28/9/2024).
Acara yang bertajuk “Peran Pers dalam Mensukseskan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten PALI” ini tidak hanya dihadiri oleh kalangan pemerintah, namun juga melibatkan para ahli dan akademisi yang mendalami aspek hukum, politik, hingga teknologi informasi.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Bupati PALI, Dr. H. Heri Amalindo, MM.
Tenaga ahli Pendidikan Dewan Pers, Dr. Suprapto Astro, bersama dengan Akademisi dan pengamat politik Sumsel, Dr. Tarech Rasyid, menjadi narasumber utama dalam diskusi ini.
Selain itu, turut hadir Ketua KPU Kabupaten PALI, Sunario, SE, beserta jajarannya, Komisioner Bawaslu PALI, Fikri Andriansyah, SH, serta sejumlah perwakilan dari Kejaksaan dan TNI.
Bupati PALI, Dr. H. Heri Amalindo, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran media sebagai penyalur informasi yang akurat dan berimbang selama proses pemilihan berlangsung.
Ia menggarisbawahi bahwa pers memiliki tanggung jawab untuk menjaga kondusivitas serta memastikan bahwa masyarakat mendapatkan informasi yang benar terkait proses pemilihan, sehingga dapat berpartisipasi secara aktif.
AKP Ardiansyah, yang mewakili Polres PALI, juga menambahkan bahwa sinergi antara kepolisian, pers, dan masyarakat merupakan kunci dalam menjaga ketertiban dan keamanan selama berlangsungnya tahapan pemilihan.
Dalam hal ini, kepolisian siap mendukung penuh pelaksanaan pemilihan yang damai dan aman.
Salah satu topik hangat yang dibahas dalam FGD tersebut adalah tantangan yang dihadapi media di era digital, terutama dalam menangkal penyebaran berita hoaks yang dapat mempengaruhi jalannya pemilihan.
Tenaga ahli Cyber Crime Polres PALI, Bripda Fiter Juliansyah, menyoroti perlunya edukasi kepada masyarakat terkait dampak negatif berita palsu serta penegakan hukum terhadap pelanggaran yang melibatkan UU ITE.
Dr. Tarech Rasyid, selaku akademisi dan pengamat politik Sumsel, turut memberikan pandangannya terkait dinamika politik lokal yang mempengaruhi proses pemilihan.
Menurutnya, pers perlu cermat dalam menyajikan berita yang berimbang dan independen, agar tidak menjadi alat kepentingan pihak tertentu.
FGD ini diharapkan dapat menjadi wadah kolaborasi antara pemerintah, media, serta aparat penegak hukum untuk memastikan pemilu yang aman, transparan, dan sukses.
Dengan peran strategis yang dimainkan oleh pers, informasi yang akurat dan terpercaya dapat membantu meningkatkan partisipasi masyarakat sekaligus mencegah terjadinya disinformasi yang merugikan.
Kegiatan ini juga ditutup dengan kesepakatan untuk terus meningkatkan kerja sama antar lembaga, termasuk dalam hal pemantauan pemberitaan terkait pemilihan, guna menjaga integritas demokrasi di Kabupaten PALI.