Robot di KorSel “Bunuh Diri” Gara-gara Stress Kerja Tanpa Libur. Gimana yang Manusia?

oleh -86 Dilihat
oleh

Robot Pun Bisa BD? Ada yang Salah dengan Sistem Kerja

Terlepas dari berbagai teori konspirasi tentang programmer dan teknologinya, kasus “bunuh diri” (selanjutnya ditulis BD) yang dialami oleh robot di Korea Selatan ini menggemparkan banyak pihak.

Jika robot yang notabene ‘tidak punya’ akal dan emosi bisa BD, ini menandakan ada yang sangat salah dengan sistem kerja dan programnya. Lalu, bagaimana dengan sistem kerja di Indonesia?

Apakah kita juga terjebak dalam siklus yang serupa, yang bahkan bisa mempengaruhi kesehatan mental manusia?

Kultur Kerja di Indonesia: Fakta Menyedihkan

Di Indonesia, kultur kerja yang tidak memanusiakan manusia menjadi isu yang kerap terdengar.

Doc. Kumpulan berita kejahatan dalam pekerjaan

Banyak kasus BD, kejahatan terhadap rekan kerja, dan kekerasan yang dilakukan oleh atasan menunjukkan bahwa lingkungan kerja di beberapa perusahaan sangat toxic.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan, stres kerja adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan gangguan mental pada pekerja 

Beberapa faktor yang memicu kondisi ini antara lain adalah:

Pemimpin yang Otoriter:

Banyak pemimpin yang tidak memiliki empati dan cenderung memaksa karyawan untuk bekerja di luar batas kemampuan mereka.

BACA JUGA  PT HM Sampoerna Tbk. Pekerjakan 200 Tenaga Ahli Dalam Negeri di Laboratorium R&D dengan Kapabilitas Sains Kelas Dunia

Sistem Kerja yang Tidak Sehat:

Overwork, kurangnya waktu istirahat, dan target yang tidak realistis menjadi penyebab utama stres kerja.

Doc. Ilustrasi overwork on Google

Persaingan Tidak Sehat:

Lingkungan kerja yang penuh persaingan tidak sehat, gosip, dan intrik juga memperburuk kondisi mental karyawan.

Contoh Kasus Nyata

Beberapa kasus tragis yang mencerminkan kondisi ini di antaranya adalah insiden BD di perusahaan teknologi dan kasus kekerasan di sektor manufaktur.

Misalnya, seorang pekerja di sebuah perusahaan startup teknologi terkemuka di Jakarta yang BD karena tekanan kerja yang berlebihan.

Di sektor manufaktur, ada laporan tentang seorang manajer yang memukul karyawannya karena tidak memenuhi target produksi 

Perusahaan yang Memanusiakan Karyawan: Ada, Kok!

Doc. Employee Gathering on Google

Namun, tidak semua perusahaan di Indonesia menerapkan budaya kerja yang buruk. Ada juga perusahaan yang menyejahterakan karyawannya, seperti:

Google Indonesia:

Dikenal dengan lingkungan kerja yang menyenangkan dan banyak fasilitas yang mendukung kesejahteraan karyawan.

BACA JUGA  Pentingnya Jejaring dan Komunitas bagi UMKM untuk Naik Kelas dan Ekspor, Inspirasi dari Sipetek dan Super Roti yang Berkembang Secara Kolaboratif dengan UMKM Lain

Unilever Indonesia: Menyediakan program kesejahteraan karyawan yang komprehensif, termasuk cuti melahirkan yang panjang dan program kesehatan mental.

Tokopedia:

Selain memberikan gaji yang kompetitif, juga menyediakan berbagai fasilitas untuk mendukung kesejahteraan karyawan, termasuk gym dan konseling gratis 

Doc. Kantor Tokopedia on Google

Pertanyaan untuk Anda: Perusahaan Anda Masuk Golongan Mana?

Apakah perusahaan Anda termasuk yang memanusiakan karyawannya atau justru sebaliknya?

Jika Anda adalah seorang owner atau HR yang sedang mencoba memperbaiki sistem kerja di kantor, kuncinya hanya satu: Being Human.

Semua kebijakan perlu diputuskan dengan memanusiakan karyawan.

Being Human ala Bisnishack

Bisnishack mengajarkan konsep Being Human yang menekankan pada kebijakan dan praktek manajemen yang memanusiakan karyawan.

Doc. Being Human Sekolah HRD Gila Bisnishack

Program ini berfokus pada peningkatan kesejahteraan karyawan melalui pendekatan yang empati dan humanis.

Salah satu konsep utamanya adalah memberikan ruang bagi karyawan untuk berkembang, baik secara profesional maupun pribadi. 

Formula HR yang Tidak Biasa: Sekolah HRD Gila

Apakah ada formula HR yang fokus pada memanusiakan karyawan? Ada!

Cara ini sudah digunakan oleh ribuan perusahaan besar di dunia dan terbukti efektif. Sekarang, formula ini bisa Anda pelajari di Sekolah HRD Gila bersama Satia Pradana.

BACA JUGA  ASRI Dukung Program Keberlanjutan melalui Kemitraan Strategis dengan Xanh SM

Doc. Testimoni Sekolah HRD Gila Satia Pradana, Bisnishack

Satia Pradana adalah pendiri dari Inspira Group dan Bisnishack, yang terkenal dengan pendekatannya yang “gila” dalam membangun superteam.

Satia telah berhasil membangun beberapa perusahaan sukses dengan lebih dari 1300 karyawan. Dia juga membantu ribuan pengusaha dan puluhan ribu karyawan mereka untuk memiliki culture perusahaan yang lebih happy, produktif, dan loyal. 

Untuk Anda yang ingin membuat perusahaan menjadi tempat terbaik untuk karyawan, bergabunglah di Sekolah HRD Gila sekarang dan pelajari strategi-strategi “gila” yang telah terbukti efektif.

Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif bagi semua.

Sekolah HRD Gila Satia Pradana, Bisnishack

Jika Anda ingin tahu lebih lanjut tentang bagaimana membangun sistem kerja yang manusiawi dan efektif, segera daftarkan diri Anda di Sekolah HRD Gila dengan menghubungi Mba Reny Bisnishack untuk informasi lebih lanjut.  

Reny Violeta
wa.me/6281392077733
[email protected]

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Penulis: Editor

Gambar Gravatar
Direktur Di PT. Internusa Media Group