Purwakarta-Jabar || Bramastanews.com
Pembangunan jalan lingkungan menuju sekolah dengan nama pekerjaan,
“PEMBANGUNAN JALAN LINGKUNGAN MENUJU SDN 1 dan SDN 2 DEPOK”
Yang berlokasi di Kampung Depok Rt 18 dan Rt 20 Desa Depok kecamatan Darangdan Purwakarta dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman “DISPERKIM” dengan nilai anggaran sebesar Rp.178.836.882-, yang di kerjakan oleh CV.Jaya Mukti Rahayu jadi SOROTAN dan DIKELUHKAN warga.
Pasalnya pekerjaan pembangunan jalan dengan Hotmix tersebut ternyata TUMPANG TINDIH dengan Jalan Pertanian Dari Bantuan Pertanian yang baru setahun di bangun yang kondisinya masih baik.
Sehingga pemilihan titik lokasi pembangunan di area tersebut dianggap TIDAK TEPAT oleh warga setempat,
“Jalan ini baru setahun lalu di bangun dari BANTUAN PERTANIAN dan kondisinya masih baik kok pengaspalan yang sekarang (TA 2023) di tempatkan di sini lagi, jadi TUMPANG TINDIH anggaran dong, ujar beberapa warga”
“Jika seperti itu kan jadi pemborosan anggaran negara, belum lagi kualitas jalan hasil pembangunan ini aspalnya BURUK, saya tahu pekerjaan pengaspalan sebab saya pernah bekerja di perusahaan AMP, tutur seorang warga kepada awak media pada 14/10/23.”
“Lihat saja permukaannya kasar, batu agregat nya menonjol keluar itu artinya campuran aspalnya kurang dan setahu saya kualitas aspal kan tergantung order di AMP nya, berarti yang di order sengaja dengan kualitas rendah seperti ini, coba lihat saja nanti kalau ada hujan saya yakin kerusakannya akan lebih parah, sekarang saja sudah pada rontok batu agregatnya, tambahnya.”
Pernyataan yang sama di sampaikan Ridwan, Heri, Eman, Ade, dan Ece selaku warga asli kampung Cijeler Desa Depok pada awak media.
Menurutnya pembangunan jalan ini terbukti tidak tepat sasaran dan di duga merupakan upaya politis dari kepentingan menjelang pileg nanti, soalnya berdasarkan informasi ini kan paket POKIR dari anggota DPRD setempat, ujar mereka.”
Masa baru dibangun sudah rusak sehingga diperbaiki waktu itu, ungkap mereka.”
Ridwan salah satunya menegaskan,
“Kenapa pemilihan jalan tersebut lokasinya disitu dasarnya dari mana dan siapa yang menentukan…
“Dilokasi tersebut sudah ada jalan rabat beton dari Dinas Pertanian, pada akhirnya jadi tumpang tindih ada apa, tanyanya lagi.”
“Padahal pada lokasi lain ada yang lebih membutuhkan pembangunan jalan, yang kondisinya rusak parah dan butuh perbaikan juga mobilisasinya tinggi seperti di Kampung Babakan Halte dan Pertigaan BR”
Ridwan pun menyayangkan Hot Mix yang di gelar kualitasnya buruk, pasalnya dibeberapa titik terjadi pengelupasan di duga akibat kurangnya campuran aspal saat pembuatan hot mix tersebut.
Seperti diketahui di jaman serba digital sekarang ini, harga untuk pekerjaan aspal dapat diketahui secara terbuka melalui informasi di internet.
Beberapa perusahaan penyedia jasa pengaspalan menawarkan harga di situs mereka yang bisa di lihat dari pencarian melalui internet.
Bukan Itu saja, di kabupaten Purwakarta informasi terkait harga jasa maupun paket pekerjaan aspal dapat secara langsung di ketahui dari perusahaan AMP (Asphalt Mixing Plant) sebab ada sekitar lima bahkan mungkin lebih AMP yang exis dalam penyediaan Hotmix.
Sehingga di era seperti sekarang masyarakat tidak bisa lagi DI BODOHI terkait informasi apalagi menyangkut harga pengaspalan.
Eka, pelaksana kegiatan saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp terkait permasalahan di kegiatan pembangunan jalan tersebut hanya menjawab secara singkat,
“wa’alaikum salam wr.wb besok kopi darat kang.”
Tanpa memberikan jawaban jelas pertanyaan yang awak media ajukan.
Sementara itu pihak Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman “DISPERKIM ” belum bisa dikonfirmasi.
Tujuan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat (penulis buku Pandu Akram).
Oleh sebab itu dalam pelaksanaannya seharusnya memenuhi unsur efektivitas, efisiensi, tepat guna dan tepat sasaran.
Dengan dibangunnya jalan lingkungan di jalan pertanian yang kondisinya masih baik padahal di sekitarnya masih ada titik jalan dalam kondisi lebih membutuhkan perbaikan dengan mobilitas tinggi membuktikan bahwa ada sesuatu yang janggal dan di duga pemilihan titik lokasi kegiatan itu sarat kepentingan politis.
Sehingga tak heran jika timbulkan masalah lainnya seperti KUALITAS dan mungkin saja berdampak pada VOLUME pekerjaan yang nantinya bisa saja tidak sesuai dengan apa yang di rencanakan.
(Red)
