Bramastanews.com, Kendari – Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang, Eksekutif Kota Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi ( EK-LMND ) dan Cipayung Plus Kota Kendari, menggelar Dialog Publik bertajuk ‘Pemilu 2024 Masa Depan Pendidikan Indonesia’.
Kegiatan yang dilaksanakan di Kedai Ratu Alam itu, mengangkat persoalan kepemimpinan baik legislatif maupun eksekutif pada periode kedepannya, tak hanya politik gagasan semata, melainkan persoalan dalam sektor pendidikan perlu diperhatikan dan perlu menjadi prioritas.
Dalam pemaparan materinya, Muh.Ishak Syahadat, S.T., M.I.P. mengatakan, salah satu prasyarat berjalannya suatu demokrasi adalah kemampuan rakyat dalam memahami hak dan kewajibannya sebagai Warga Negara. Kemampuan tersebut dapat diperoleh apabila rakyat terdidik dan tercerahkan secara sosial ekonomi.
“Sebuah adagium dalam ilmu politik mengatakan semakin sejahtera masyarakat, semakin efektif demokrasi bekerja. Sebaliknya, sistem demokrasi bisa berdampak distorsif apabila masyarakat masih miskin dengan tingkat pendidikan dan kesejahteraan rendah,” terangnya, senin,(30/10).
Ia menjelaskan, problematika saat ini ialah sistem pendidikan Nasional yang mengalami dekadensi (penurunan). Hal itu merujuk pada data Dirjen Dukcapil jumlah penduduk Indonesia pada Juni tahun 2022 lalu, sebesar 275,36 juta Jiwa, lalu pada Juni 2023 kini, mengalami kenaikan mencapai 279,12 juta jiwa.
“Dari jumlah tersebut, ternyata hanya 6,41 persen atau sekitar 17,64 juta penduduk yang menempuh pendidikan perguruan tinggi hingga 2022. Dengan rincian pada tingkat program Diploma berjumlah 1,69 persen, S1 berjumlah 4,39 persen, S2 berjumlah 0,31 persen, dan S3 berjumlah 0,02 persen.Sedangkan yang menempuh pendidikan hingga SMA berjumlah 20,89 persen atau sekitar 57,53 juta jiwa,” bebernya.
Disebutnya, pada tahun 2018 lalu, Negara Indonesia dalam Dunia pendidikan dapat diakatakan terbelakang, hal itu berdasarkan data Kementerian Pendidikan & Kebudayaan yang menyebutkan skor Programme for Internasional Student Assessment ( PISA ), Indonesia diurutan ke 74 dari 80 Negara atau peringkat keenam dari bawah.
Padahal, Negara Indonesia di setiap tahunnya, anggaran pendidikan terus mengalami kenaikan. Dalam APBN 2023, anggaran pendidikan mencapai Rp 621,3 triliun, melonjak 14,46 persen dari posisi APBN 2022 sebesar Rp 542,8 triliun.
Artinya, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, anggaran pendidikan sudah melonjak hingga 43,92 persen. Adapun di APBN 2018, anggaran pendidikan mencapai Rp 431,7 triliun.
“Dari permasalahan itu, menjadi syarat keharusan bahwa momentum Pemilu mendatang ialah ajang untuk mendorong satu isu kongkret terutama pada kompleksitas problem Dunia pendidikan,” tuntasnya
Hadir sebagai Tokoh Pemuda, dalam pemaparannya Sartito mengatakan, pada ajang 5 tahun mendatang, perlunya peran pemuda dalam mendorong isyu-isyu yang fundamental. Dimana, pemuda harus berani melahirkan ide ataupun gagasan atas persoalan di Dunia pendidikan.
“Pemilu 2024, menjadi tugas kita bersama sebagai pemuda dan mahasiswa untuk bisa melahirkan terobosan baru serta dapat memperjuangkannya, agar dapat terakomodir oleh calon-calon pemimpin kita diperiode mendatang. Melalui instrumen kesatuan gerakan ( kolaboratif ) Mahasiswa,pemuda & masyarakat pada umumnya niscaya perubahan itu akan tercapai,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua EK-LMND Kendari, Halim mengatakan, pihaknya sepakat, bahwasanya kontestasi Psemilu 2024 mendatang, para calon pemimpin kedepannya lebih mengutamakan politik gagasan, yakni pada sektor pendidikan, kesehatan, lingkungan dan berbagai isyu lainnya.
Disebutnya, kegiatan ini merupakan langkah awal menuju deklarasi manifesto pendidikan Nasional mengenai peta Jalan pendidikan emansipatoris. Yang mana gagasan tersebut menjadi gagasan LMND sebagai jalan keluar atas problem di Dunia pendidikan.
“Kemarin, tepatnya pada momentum hari sumpah pemuda, Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi ( EN-LMND ) telah mendeklarasikan manifesto pendidikan Nasional, kemudian lanjut di beberapa Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi ( EW-LMND ) yang sudah melaksanakan deklarasi gelombang pertama & berikutnya dalam waktu dekat EW-LMND Sultra akan menggelar deklarasi manifesto pendidikan Nasional,” tutupnya.