Tulungagung || Bramastanews.com
Guru besar UINSA yang juga seorang tahfidz, Prof. DR. KH. Ahmad Zahro di hadapan para peserta Khotaman Yanbu’a Ahad (19/03/2023) menegaskan generasi Al Azhaar harus lanjut jadi penghafal Al Qur’an.
Penghafal Al Qur’an akan menjadi keluarga Alloh Ta’ala. Melalui Al Qur’an manusia akan mulia dan dimuliakan oleh Alloh.
Guru besar yang juga sebagai Rektor Universitas Pesantren Darul Ulum Jombang membagikan cara untuk menghasilkan penghafal Al Qur’an.
“Para orang tua akan mendapatkan generasi penghafal Al Qur’an jika berkenan mengambil langkah-langkah diantaranya adalah mencari rizki yang halal, ini yang pertama.
Yang kedua berusaha memilih sekolah anak-anak yang mengutamakan Al Qur’an dan harus riadloh serta rekoso.
Yang ketiga orang tua selalu berdo’a, selalu mendo’akan anak-anaknya”, jelas Prof. Kyai Zahro.
Kyai Zahro yang saat ini sebagai Ketua Pembina IPHI Jawa Timur memaparkan bahwa untu menghasilkan generasi penghafal Al Qur’an maka para orang tua dan guru seharusnya berupaya menjadi contoh anak-anak. Dampaknya adalah anak-anak yang hafal Al-Qur’an akan mudah diarahkan, mudah dikondisikan, dan mudah diatur sehingga menjadi generasi penyejuk hati.
Di akhir orasi ilmiah Prof. Zahro menawarkan gerakan pada warga Pesantren Al Azhaar Tulungagung agar menjadi wadah yang efektif generasi penghafal Al Qur’an.
Kepala Latjenah Yanbu’a Pesantren Al Azhaar, Kyai Abdulloh Hadlirin menuturkan bahwa khotaman Yanbu’a Ahad (19/03/2023) diikuti oleh 175 santri. Mereka telah lulus serangkaian ujian standard metode dari Pesantren Al Qur’an Yanbu’a Kudus Jawa Tengah. Seusai khotam para murid diberi pilihan mengambil program tahfidz atau kitab. Mereka dapat memilih program yang telah disiapkan oleh Al Azhaar Tulungagung.(***)