Muara Enim, Sungai Rotan – Bramastanews.com, Sebuah surat terbuka yang menggugah yang diunggah akun median sosial facebook milik @Adek Ristyy pada Sabtu (28/12/24) diduga keluarga korban kematian misterius Almarhum Mecika Sari, warga Desa Penandingan, Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muara Enim. Surat terbuka yang diunggah di media sosial ini mengungkap kekecewaan keluarga atas pelayanan Polsek Sungai Rotan yang dinilai lamban dan kurang serius dalam menangani kasus tersebut.
Dalam postingannya, akun @Adek Ristyy menuliskan kronologis kerjadian kematian Mecika Sari, dengan narasi sebagai berikut:
“Tiga bulan yang lalu, Mecika Sari ditemukan meninggal dunia di teras salah satu rumah warga dengan kondisi yang mencurigakan. Hasil visum dari Puskesmas Sukarami menunjukkan adanya tanda-tanda yang tidak wajar, seperti bekas cekikan di leher, memar di paha dan mata kaki, serta lidah yang sedikit menjulur. Fakta-fakta ini menimbulkan dugaan kuat bahwa kematian anak tersebut disebabkan oleh penganiayaan”, ungkap @Adek Ristyy.
“Namun hingga kini, keluarga korban mengaku kasus tersebut masih belum menemukan titik terang. Yang lebih mengecewakan, ketika ada saksi mata yang merupakan seorang penyandang tuna wicara bersedia memberikan informasi, Polsek Sungai Rotan dinilai tidak sigap menindaklanjuti. Pihak Polsek bahkan belum mengeluarkan surat panggilan resmi kepada saksi tersebut, meskipun keluarga sudah menyampaikan informasi lengkap”, lanjutnya.
Selanjutnya ia mengatakan, melalui surat terbuka ini, keluarga korban meminta perhatian dari Polres Muara Enim dan Polda Sumsel untuk mengusut tuntas kasus ini, serta memastikan bahwa keadilan dapat ditegakkan. Keluarga juga berharap agar kejadian serupa tidak terulang dan pihak kepolisian lebih serius dalam menjalankan tugasnya.
Surat terbuka ini mendapat respons luas dan gelombang reaksi dari warganet. Mayoritas netizen menyuarakan kekecewaan mereka terhadap kinerja aparat kepolisian yang dianggap lamban dan tidak transparan dalam menangani kasus ini.
Salah satu komentar yang mencuri perhatian datang dari akun @Adil Fitri Yadi, yang menyindir, “Itulah hukum di negara ini, gak ada uang gak jalan.” Senada dengan itu, @Indra Brukhmahn Indra Brukhmahn menulis, “Mungkin Anda tidak mau ngasih duit ke polisi, jadi polisi tidak mau menyelidikinya secara cepat.”
Kritik serupa juga dilontarkan oleh @Sella Jfrinando, “Cak itulah hukum dan fakta nyo, kalo katek duet dak ke begerak.” Sementara itu, @Iski Usman Carles mengungkapkan kekecewaannya terhadap institusi Polri, “Itulah yang sudah bikin rakyat kehilangan kepercayaan ke instansi Polri, padahal digaji oleh rakyat tugasnyo mengayomi melayani melindungi rakyat. Semoga ini sampai ke telinga Pak Prabowo dan Pak Kapolri, Amiiin yrb.”
Surat terbuka ini mendapat respons luas dari warganet, yang turut menyuarakan dukungan terhadap keluarga korban dan mendesak aparat kepolisian. Gelombang komentar ini mencerminkan kekecewaan masyarakat yang semakin meluas terhadap lemahnya penegakan hukum, terutama dalam kasus-kasus yang menyangkut keadilan bagi rakyat kecil.
Surat terbuka keluarga korban, yang diunggah melalui media sosial, kini juga menjadi sorotan warganet yang berharap agar kasus ini mendapat perhatian dari pihak yang lebih tinggi, seperti Kapolri atau Polda Sumsel.
Keluarga korban berharap agar kasus ini segera ditindaklanjuti, tidak hanya untuk mendapatkan keadilan bagi Mecika Sari, tetapi juga untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum.