PALI – Sumatera Selatan||Bramastanews.com
Masyarakat Pali terus mengeluhkan seringnya pemadaman listrik yang tak beraturan dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Kondisi ini menimbulkan keresahan, terutama karena bahan makanan yang disimpan dalam kulkas menjadi rusak.
Menurut Edi Yanto, seorang tokoh masyarakat dari Kecamatan Abab, pelayanan PLN di Kabupaten PALI semakin memburuk dalam beberapa bulan terakhir.
“Listrik sering padam, bahkan dalam waktu yang cukup lama, sehingga bahan makanan yang disimpan dalam kulkas membusuk,” kata Edi. Ia menambahkan bahwa listrik adalah kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi dengan baik oleh PLN.
Edi juga mengkritisi ketidakadilan dalam pelayanan PLN. “Masyarakat diminta membayar tepat waktu, namun pelayanan PLN sangat buruk. Pagi mati, sebelum magrib mati lagi, seperti ada kesengajaan saat masyarakat hendak menunaikan ibadah shalat Maghrib dan makan malam,” ujarnya kesal.
Keluhan serupa disampaikan oleh Firman, warga Kecamatan Tanah Abang. Ia berharap masalah ini segera diselesaikan dan ada tindakan nyata dari pemerintah kabupaten PALI.
“Kami berharap ada tindakan nyata dari pemerintah kabupaten PALI soal pelayanan PLN. Sekarang tidak ada lagi jualan minyak lampu untuk penerangan saat malam hari dan penggunaan kompor manual untuk masak. Sementara kalau pakai lilin hanya sebatas penerangan saja,” jelas Firman.
Saat dikonfirmasi melalui WhatsApp pada Sabtu malam, 27 Juli, Bayu, Manager PLN Rayon Pendopo, meminta maaf atas ketidaknyamanan ini. Melalui pesan singkat pada Minggu pagi, 28 Juli 2024, Bayu menjelaskan gangguan sudah dieksekusi di lokasi Jalan Tanjung Kurung, dimana dahan pohon liar yang menimpa dua pas jaringan telah diperiksa dan dinyatakan aman. “Untuk pembersihan jaringan sudah rutin kami lakukan dan ke depannya akan kami pertajam lagi kegiatan preventifnya,” ujar Bayu.
Menanggapi situasi ini, A. Rafik, Ketua Forum Masyarakat Tanah Abang-Abab Bersatu (FMTAB), mengingatkan agar pihak PLN serius memperhatikan kenyamanan pelanggan.
“PLN jangan begitu lah. Pelanggan telat bayar dapat sanksi, pelanggan dirugikan PLN biasa saja. Apa mau kami demo lagi? Kalau kami demo lagi bukan hanya PLN yang malu, pemerintah juga malu,” tulis A. Rafik melalui pesan singkat saat diminta tanggapannya.***.