Purwakarta-Jabar || Bramastanews.com
Pembangunan jalan menuju sekolah yang berlokasi di kampung Cijeler Desa Depok Kecamatan Darangdan tuai kritisi warga.
Berdasarkan keterangan dari beberapa pihak, kegiatan tersebut merupakan paket Pokir (aspirasi) dari salah satu anggota DPRD berinisial UR.
Meski awalnya mendapat apresiasi warga, namun sebagian justru menyesalkan pembangunan jalan tersebut.
Usut punya usut ternyata kritisi warga tersebut disebabkan adanya Tumpang Tindih anggaran di titik jalan yang dibangun dari DISPERKIM Kabupaten Purwakarta tahun 2023 ini.
Menurut keterangan seorang warga yang tinggal di sekitar jalan itu,
“kok pemilihan titik pembangunan jalannya di situ, kan belum lama dibangun dari bantuan Dinas Pertanian tahun 2022 lalu, kondisinya juga kan masih layak dibandingkan jalan lainnya,”
“saya heran, siapa yang menentukan titik lokasinya itu,” ungkapnya.
Seperti diketahui, jalan tersebut memang pada tahun 2022 lalu dibangun dari dana bantuan pertanian yang dikerjakan sekitar pertengahan tahun 2022.
Anehnya pemilihan titik lokasi di paket kegiatan dengan nama Jalan Menuju Sekolah tersebut ditetapkan di jalan tersebut,
Jika diurut lebih jauh, status jalan tersebut juga belum jelas, kemungkinan perijinannya juga belum keluar dari PT.KAI, kan itu masuk ke wilayah milik KAI,” ungkap warga kemudian.
Tumpang tindih penggunaan anggaran pemerintah dalam melaksanakan kegiatan pembangunan, selain berpotensi melanggar ketentuan juga merupakan pemborosan terhadap anggaran negara.
Seharusnya pemilihan titik lokasi kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan, bukan atas dasar Kepentingan tertentu.
Jika memang merupakan paket Pokir, semestinya anggota DPRD yang mengusulkan juga memilihkan titik lokasi kegiatan sesuai kebutuhan masyarakat.
Bukan didasarkan atas kebutuhan suara, sehingga sasaran pembangunan dirasakan manfaatnya oleh semua kalangan masyarakat bukan pendukungnya saja.
(Gun)
