SQD dan YFII Gebrakan dari Aset Keuangan Terdesentralisasi (DeFi)?

oleh -58 Dilihat

Jakarta, 3 Juli 2025 – Pasar ekonomi global, khususnya decentralized finance (DeFi) belakangan terpantau gencar meramaikan pertarungan pasar diversifikasi aset digital. Tidak ketinggalan, gebrakan serupa dilakukan oleh Subsquid dan DFI.Money dengan memanfaatkan utilitas native tokennya. 

Subsquid yang adalah jaringan data lake terdesentralisasi dan mesin query inovatif, menghadirkan native tokennya yakni SQD. Berbasis jaringan yang dirancang guna menyediakan akses data yang cepat, tanpa izin, dan efisien bagi pengembang. SQD menawarkan potensi pertumbuhan yang menjanjikan, apalagi jaringan Subsquid dikenal dengan kecepatannya dalam menemukan dan mengakses informasi dari berbagai blockchain dengan mudah.

Dengan menggunakan ZK proofs sebagai sistem keamanan dan arsitektur modular yang memungkinkan skalabilitas tinggi, Subsquid mempermudah pengembang dalam pengindeksan blockchain, pengembangan dApps (aplikasi terdesentralisasi), dan analitik. Tujuan utama Subsquid adalah membangun internet yang netral dan terbuka sesuai prinsip Web3.

BACA JUGA  Permudah Layanan Pelanggan Anda dengan SIP Trunk by Ivosights

Keunggulan ini menjadi kekuatan bagi potensi pertumbuhan SQD di antara ketersediaan aset-aset diversifikasi lainnya. Bagi investor aset kripto dengan fokus pengembangan, aset ini dapat menjadi pilihan yang sesuai.

Di sisi lain, YFII, token native dari DFI.Money, sebuah fork dari platform aggregator DeFi populer, yearn.finance (YFI). Token ini memiliki suplai tetap yang diberikan kepada liquidity provider sesuai interaksi mereka di jaringan, sehingga menciptakan ekosistem yang mendorong partisipasi aktif pengguna dalam mempertahankan likuiditas protokol.

Sebagai platform aggregator DeFi, DFI.Money dapat membantu pengguna memaksimalkan potensi keuntungan di ekosistem DeFi secara efisien, dengan memanfaatkan strategi pengoptimalan hasil otomatis. 

BACA JUGA  Lintasarta Siaga Nataru 2024: Ensuring Stability, Security, and Reliability of Digital Services During the Year-End Holidays

Lebih lanjut, meski SQD dan YFII merupakan token native yang beroperasi di sektor berbeda dalam ekosistem blockchain, keduanya memiliki kesamaan mendasar sebagai proyek Web3 dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas di dunia terdesentralisasi.

Kedua proyek tersebut berkontribusi pada visi besar Web3, yaitu internet yang lebih netral, terbuka, dan terdesentralisasi, di mana pengguna memiliki kontrol lebih besar atas data dan aset mereka. Ini menunjukkan komitmen kedua proyek terhadap model desentralisasi dan tata kelola berbasis komunitas.

Melihat ini, Bittime, platform crypto exchange yang resmi dan berlisensi PAKD di Indonesia, menunjukkan komitmennya dengan menghadirkan kedua token tersebut pada platform nya.

BACA JUGA  AKN Blitar Berkunjung ke Kantor Maxy Academy Surabaya: Membangun Kerja Sama untuk Masa Depan Pendidikan

Sejalan dengan komitmen meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas aset-aset diversifikasi bagi investor Indonesia, kehadiran SQD dan YFII dapat menjadi gebrakan terhadap ekosistem aset digital Indonesia.

Namun, tentu penting untuk dipahami bahwa seperti bentuk investasi lain, memilih aset kripto yang akan diinvestasikan, sebaiknya berdasarkan literasi dan pemahaman yang memadai, bukan euforia pasar.

Seperti diketahui, investasi aset kripto mengandung risiko tinggi. Hal tersebut termasuk fluktuasi harga, kehilangan modal, risiko likuiditas, teknologi, dan regulasi yang menjadi tanggung jawab pribadi pengguna. Karena itu sangat penting untuk terus melakukan riset, dan diskusi dengan komunitas-komunitas terpercaya.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Penulis: Suhaeb Rizal M

Gambar Gravatar
Direktur Di PT. Internusa Media Group