, ,

Paguyuban Kuliner Singgung Soal Parkir, Kades Plered: Tidak Ada Ranah Karangtaruna, Kalau Diambil Lahannya Bisa Bentrok dengan Warga

oleh -494 Dilihat
oleh

Paguyuban Kuliner Singgung Soal Parkir, Kades Plered: Tidak Ada Ranah Karangtaruna, Kalau Diambil Lahannya Bisa Bentrok dengan Warga

PURWAKARTA // Bramastanews.com_Transparansi pengelolaan dana iuran dan pajak dari para pedagang sate di lokasi kuliner Plered sebelumnya dikeluhkan sebagian pedagang.

Menanggapi hal tersebut, Wahyu, yang disebut pengurus di Paguyuban Pedagang Sate Kuliner sebelumnya berikan tanggapan.

Menurutnya, transaparansi penggunaan dana iuran dan pajak tersebut dilaporkan pihaknya setiap ada pertemuan dengan para pedagang yang dilakukan secara berkala.

Wahyu juga sebelumnya sampaikan bila pendapatan yang diperoleh paguyuban setiap bulannya, belum dapat memenuhi kebutuhan pengeluaran.

BACA JUGA  Dinilai Tidak Transaparan, Pedagang Sate Kuliner Plered Keluhkan Kinerja Pengurus Paguyuban

Menanggapi pesoalan tersebut, Erik Akbar Fauzi, Kepala Desa Plered saat dihubungi awak media melalui sambungan seluler pada Rabu (14/5/2025) menjelaskan bila pihak Desa tidak mengetahui perihal pengelolaan keuangan paguyuban.

“Intinya kami dari Pemerintahan Desa berharap ada sinergi dengan organisasi manapun atau Paguyuban, karena desa juga punya ranah disitu terkait bagaimana untuk membesarkan Bumdes dan bahkan Koperasi. Sebelumnya terkait pungutan sebesar Rp.2000, dasarnya Perdes yang dimusyawarahkan terlebih dahulu,” ujarnya.

“Informasinya kemarin ada pergantian pengurus, saudara Wahyu atas nama Koperasi, bukan lagi Paguyuban yang katanya miliki legalitas. Berdasarkan kesepakatan saat itu karcis untuk kas Desa akan diurus pihak Paguyuban, dan kami iya kan, namun ternyata tidak bisa dipegang kata-katanya, sehingga ramailah orang-orang kuliner saat itu,” tambahnya kemudian.

BACA JUGA  Mingle Socialhaus Resmi Dibuka di Bintaro: Hidden Gem untuk Pecinta Kuliner, Komunitas Kreatif, dan Pencari Tempat Nongkrong Kekinian

“Ya kita tidak mau ambil pusing, cuma kalau ungkit-ungkit soal Desa, ya saya buka semuanya. Sementara legalitas paguyuban juga mana, sebab saat diminta Organisasinya dan personilnya siapa saja, sampai saat ini tidak ada. Kalau begitu bisa saja AD/ART nya tidak beres itu,” tegasnya.

Lebih lanjut dikatakannya bila pihak Desa sempat bertemu Bapenda dan Pihak Kecamatan terkait soal pajak, namun menurutnya soal pajak urusan pihak kuliner yang sebelumnya telah ditetapkan.

Saat ditanya terkait perparkiran, Erik sampaikan bila selama ini pihaknya tidak pernah menyentuh pihak-pihak berkepentingan di wilayah Plered, walaupun ada hak desa disitu.

BACA JUGA  Memperkenalkan PrandiYum: Aplikasi Kuliner Terbaru dari Bali, Kini Dibuka untuk Uji Coba Publik

“Kalau parkir maunya dipegang pihak kuliner, silahkan, tapi mungkin bakal bentrok dengan warga. Soalnya yang kelola parkir disana anak-anak setempat, jadi urusannya dengan warga,” tegasnya.

Diakhir percakapan, Kades Plered sampaikan keheranannya terkait pernyataan Wahyu yang sebut-sebut Karangtaruna terkait pengelolaan parkir.

Sebab menurutnya, tidak ada ranah Karangtaruna dalam urusan perparkiran secara Organisasi.

Bahkan pihak Karangtaruna dikatakan sempat menghubunginya terkait adanya pernyataan tersebut yang dirasa tidak mengenakan pihaknya.

BACA JUGA  Modal 3 Juta Sampai Buka Cabang Di Malaysia : Kisah Rangga Umara dan Komunitas Kuliner Mastery

Terpisah, Camat Plered saat dikonfirmasi melalui nomor kontak selulernya perihal polemik di wisata kuliner, tak berikan tanggapan atas pertanyaan yang disampaikan awak media.

Penulis: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *