Vihara Tanda Bhakti, Perayaan Imlek dan Simbol Toleransi Umat Beragama

oleh -138 Dilihat

Sabtu, 26Januari 2025

Kota Bandung,- Bramastanews. Com. Di tengah keberagaman umat beragama di Indonesia, perayaan Imlek merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Termasuk juga oleh Vihara Tanda Bhakti di Jalan Vihara Kota Bandung.

Saat perayaan Imlek, Vihara Tanda Bhakti menjadi simbol Harmoni dan Toleransi.

Perlu dietahui, vihara yang sudah didirikan sejak 1981 ini memiliki dua lantai. Lantai dua merupakan tempat sembahyang dan juga kebaktian bagi Umat beragama Budha.

Sedangkan lantai satu merupakan aula serbaguna yang dipakai untuk berbagai macam aktivitas seperti perkawinan, ulang tahun, dan rapat.

BACA JUGA  Proyek Milyaran di Jalan Pilar Sukatani Yang Dikerjakan CV. Zimico Utama Menuai Kritik

Selain menjadi tempat Ibadah, Vihara yang terletak di Kampung Toleransi tersebut juga sering dipakai untuk berbagai macam aktivitas olahraga seperti Beladiri Wushu, Taichi, dan juga tenis meja.

Menjelang perayaan Imlek, Vihara Tanda Bhakti telah menyiapkan sejumlah. Di antaranya pemasangan lampion merah dan lilin.

Termasuk menyiapkan sejumlah sajian seperti kue keranjang dan berbagai permen serta manisan lainnya.

Setelah perayaan Imlek dilaksanakan, pertunjukan barongsai akan diselenggarakan pada perayaan Cap Go Meh untuk menutup rangkaian acara tahun baru Imlek tersebut.

BACA JUGA  Penggunaan Dana Desa Sarat Kejanggalan, Ketua RW Pemberani Asal Desa Nyenang Cipeundeuy Sambangi Kejaksaan Tinggi Jawa Barat

Pemimpin Sembahyang, Heny di Vihara Tanda Bhakti mengaku senang dan bangga dengan banyaknya dukungan dari berbagai pihak untuk perayaan Imlek.

Bakal banyak yang datang ke viharanya saat perayaan Imlek nanti.
Termasuk warga sekitar.

“Mereka ikut mendukung ya, karena kita juga saling mendukung di kala mereka ada perayaan apapun kita menghargai dan menghormati mereka begitupun sebaliknya,” kata Heny, Minggu, 26 Januari 2025.

Menurutnya, toleransi yang tinggi ini menghasilkan keamanan dan keharmonisan untuk seluruh umat beragama yang berada di kampung toleransi tersebut.

BACA JUGA  Abpednas Konkep Desak Pemda Konkep Untuk Menganggarkan Sisa Tunjangan BPD Pada APBD Konkep 2024.

Bagi Heny, hal itu menunjukan hubungan yang baik antar umat beragama untuk menjaga kerukunan.

“Hubungan yang baik satu sama lain, tidak melihat suku atau ras. Kita tetap rukun satu sama lain agar tercipta suatu kerukunan yang lebih baik lagi,” tuturnya.

(nengsih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *