Bekasi – Bramastanews.com
Sebelum laga kontra China pemain (Idzes, Thom Haye, Sandy) merencanakan mengajak coach dan staff berkumpul untuk berkumpul membahas soal taktik namun STY merasa tersinggung karena dianggap hal tersebut mendahului pelatih (STY) dan dianggap STY tidak mengerti soal taktik, lalu STY pun marah dan meninggalkan ruang tersebut akibatnya:
-Kapten Jay dialihkan kepada Asnawi
-Thom Haye dicadangkan dan memilih Asnawi timbang Sandy Walsh
-Eliano di coret tanpa alasan yang jelas.
Dan akhirnya dari laga tersebut Indonesia harus mengakui kekalahan atas China, dan tidak sampai di situ saja suasana ruang ganti (halftime) semakin memanas membuat pemain tidak konsentrasi.
Akhirnya para pemain tersebut mendiskusikan akan problem yang dialami dan melaporkan hal tersebut kepada Ketum ERICK THOHIR bahwa pemain (Diaspora) tidak nyaman akan kehadiran STY.
Erick Thohir mengatakan, “Saya rasa ini (pemecatan pelatih) hal yang biasa. Banyak negara yang mengganti pelatih di tengah kualifikasi Piala Dunia. Tinggal dihitung resikonya. Hari ini adalah waktu yang terbaik, karena kita masih punya waktu 2,5 bulan,” tandasnya.
ET juga menegaskan, “Sebagai pemimpin, saya harus mengambil keputusan yang tentu tidak tanpa risiko. Namun, keputusan ini telah melalui evaluasi yang menyeluruh dan mendalam, sehingga bukan keputusan yang bersifat personal.
Pemilihan pelatih dari Eropa dilakukan dengan tujuan utama untuk menyatukan kembali locker room, sekaligus mengurangi potensi mispersepsi atau miskomunikasi yang selama ini turut memengaruhi performa tim secara kontraproduktif.
Kita juga menghadapi tantangan besar di Asia, di mana banyak negara yang memiliki peringkat FIFA jauh di atas kita. Artinya, penempatan taktik harus benar-benar mumpuni. Tidak cukup jika kita hanya mengandalkan kepiawaian pemain saja, tetapi harus ada kombinasi yang solid antara taktik yang tepat dan kemampuan individu para pemain.
Pelatih yang dipilih akan bekerja dalam tim pelatih yang terdiri dari beberapa asisten dengan track record yang sudah terbukti baik. Pendekatan ini menegaskan bahwa keberhasilan bukanlah hasil kerja individu, melainkan kerja tim yang kolaboratif dan profesional.
Mari kita beri kesempatan dan dukungan agar Timnas Garuda bisa memaksimalkan peluang menuju kesuksesan di kancah Internasional.”
SUMBER: Dirtek PSSI
Reporter : Yeni Yuliana