Proyek Mesjid Al-Wasii Universitas Lampung Kontraktor Bermasalah Finishing Terbengkalai

oleh -62 Dilihat

 

 

 

Lampung, Bramastanews.com

Lampung-Minggu, 29 Desember 2024 – Pembangunan Masjid Al-Wasii Universitas Lampung, yang seharusnya selesai pada akhir tahun anggaran 2024, justru menyisakan polemik besar.

Proyek bernilai Rp21,24 miliar yang dikerjakan oleh PT. Cipta Adhi Guna diduga mengalami banyak hambatan serius hingga terancam gagal memenuhi target waktu.

Proyek ini merupakan pekerjaan finishing dengan masa kontrak 150 hari kalender sejak 6 Agustus 2024. Namun, hingga saat ini, progres fisik baru mencapai 40-50%.

Hal ini menjadi perhatian berbagai pihak, termasuk mahasiswa, dosen, hingga masyarakat sekitar.

Kontraktor Abal-Abal dan Investigasi Lokasi, Investigasi mendalam oleh wartawan Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI) mengungkap bahwa PT. Cipta Adhi Guna, pelaksana proyek, ternyata memiliki alamat kantor yang mencurigakan.

BACA JUGA  Sosial Media Purwakarta Ramai Bahas Bansos, Kartu ATM Dipegang Pihak Lain & Bentuknya SEMBAKO, KPM Dirugikan MENSOS Diminta Bertindak

Alamat perusahaan yang tercatat di Situmbuk, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, hanya berupa rumah biasa tanpa aktivitas perkantoran. Fakta ini menimbulkan tanda tanya besar terkait kredibilitas kontraktor.

Di lokasi proyek, suasana sepi terlihat jelas. Tidak ada papan informasi proyek yang terpasang, melanggar prinsip keterbukaan informasi publik.

Gerbang pagar sementara pun terkunci rapat, membatasi akses masuk. Beberapa sumber menyebutkan bahwa sejak Oktober hingga Desember, pekerja sering berganti tim akibat ketidakjelasan pembayaran gaji.

Sistem Pembayaran Buruk, Progres Tertahan, Seorang mandor yang enggan disebutkan namanya mengaku membawa 10 pekerjanya keluar dari proyek karena gaji mereka tak kunjung dibayar setelah dua minggu bekerja.

“Kami sudah menyelesaikan volume pekerjaan sesuai opname, tapi pembayaran tidak jelas. Akhirnya, kami berhenti,” ujar sang mandor.

BACA JUGA  Peringati HUT ke 50 PDI-P Tanam Pohon Dan Tebar Benih Di Seluruh Indonesia.

Masalah pendanaan ini memperburuk progres proyek. Selain itu, minimnya jumlah pekerja di lapangan dan tidak adanya pengelolaan kerja dua shift semakin memperlambat penyelesaian.

Padahal, dengan nilai kontrak besar, proyek ini seharusnya dapat diselesaikan tepat waktu.

Desakan Pemeriksaan oleh BPK dan KPK, Melihat ketidaksesuaian ini, PWDPI mendesak agar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun tangan.

Ada dugaan pengaturan tender yang melibatkan pihak-pihak dekat rektorat. Beberapa proyek di Universitas Lampung diduga menggunakan perusahaan “pinjaman nama” untuk memenangkan lelang, sementara pelaksanaan sebenarnya dikelola pihak lain.

“Harus ada evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan anggaran di Universitas Lampung. BPK dan KPK perlu memeriksa Pokja lelang, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dan pihak rektorat terkait indikasi ketidakwajaran ini,” tegas salah satu wartawan investigasi PWDP

BACA JUGA  Telak Menangkan Hitung Cepat Aries Sandi Bakal Pimpin Pesaweran Kembali

Masjid Al-Wasii, yang menjadi simbol pengembangan pendidikan karakter di Universitas Lampung, kini terancam terbengkalai. Masyarakat berharap agar proyek ini segera mendapat perhatian serius dari pihak terkait, baik dalam penyelesaian fisik maupun penyelidikan dugaan penyimpangan anggaran.

Proyek ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga soal integritas pengelolaan anggaran pendidikan di negeri ini.

Akankah Masjid Al-Wasii akhirnya berdiri megah, atau justru menjadi monumen kegagalan pengelolaan proyek negara? Kita tunggu langkah nyata pemerintah dan penegak hukum. (Tim PWDPI).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *