Ramai Pemberangkatan PMI Diduga Ilegal di Bandara Soekarno-Hatta, BP2MI: Ada Satgas TPPO yang Patroli
JAKARTA // Bramastanews.com_Puluhan PMI diduga ilegal yang diberangkatkan secara unprosedural sebab tanpa bimbingan dan pelatihan sebelumnya, terpantau ramai di Bandara internasional Soekarno-Hatta pada Minggu (17/11/2024).
Simak video saat puluhan PMI akan berangkat ke luar negeri di Bandara Soekarno-Hatta:
Para PMI tersebut tersebar dalam kelompok berbeda dan akhirnya berangkat melalui jam penerbangan yang berbeda pula.
Mereka nampak diantar seseorang menuju gerbang pintu masuk penerbangan internasional yang terletak di terminal 3.
Menurut aktivis Peduli Pekerja Migran Indonesia, para pengantar atau yang akrab disebut Handle itu bertugas untuk memastikan para PMI yang direkrutnya berangkat dan masuk ke pintu pemberangkatan internasional.
Mirisnya, pemberangkatan puluhan PMI diduga ilegal tersebut terjadi selepas adanya penangkapan di lingkungan Bandara Soekarno-Hatta sebelumnya.
Seperti yang dilansir dari halaman berita Antara yang terbit pada 5 November 2024 dengan judul,
“Polresta Bandara Soetta tetapkan tiga tersangka perdagangan orang”
Dalam sebagian paparannya disebut Kepolisian Resor Kota Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Polda Metro Jaya, menetapkan tiga orang sebagai tersangka kasus perdagangan orang setelah terbukti memberangkatkan pekerja migran secara ilegal ke luar negeri.
BP2MI Bandara Soekarno-Hatta saat ditemui dikantornya terkait adanya pemberangkatan puluhan PMI diduga ilegal, sebut bila di area Bandara ada satgas TPPO yang berpatroli.
Namun saat ditanya perihal masih adanya aktivitas pemberangkatan puluhan PMI dilingkungan Bandara namun tidak ada penindakan, petugas berinisial AD sebutkan kemungkinan bila petugas dari satgas TPPO mungkin sedang tidak masuk saat itu.
Pemberangkatan PMI unprosedural disaat ratusan bahkan mungkin ribuan PMI yang kini bermasalah di negara penempatan, seperti yang disebut aktivis Peduli Pekerja Migran Indonesia pada awak media dinilai sangat memprihatikan.
Sebab menurutnya, pemerintah sudah saatnya berlakukan secara tegas pemberhentian pemberangkatan PMI unprosedural ke negara tertentu, terutama Timur Tengah.
“Ada apa ini, kok masih ramai pemberangkatan ke Timur Tengah, disana banyak PMI adukan persoalan dan minta dipulangkan. Jumlahnya bisa ratusan bahkan ribuan, mereka korban perdagangan orang yang diberangkatkan secara ilegal,” ungkapnya pada awak media.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, awak media berencana lakukan konfirmasi ke kantor pusat BP2MI dan Kemnaker RI serta pihak terkait lainnya pekan depan.
Editor: Gunawan