Konawe Kepulauan – Hujan hanya membasahi tidak menghalangi adalah kata yang tepat bagi peserta yang hadir dalam deklarasi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Konawe Kepulauan (Konkep), Wa Ode Nurhayati (WON) dan Muhammad Yakub Rahman (MYR) di pelataran Tempat Penampungan Ikan (TPI) Langara. Minggu,8 September 2024.
Pasalnya, saat pelaksanaan Deklarasi cuaca sangat tidak menentu kandang panas, kadang pula hujan yang mengakibatkan becek di area tersebut.
Namun, dihadapkan dengan cuaca tersebut, tidak memalingkan niat masyarakat untuk hadir meramaikan deklarasi dari Paslon WON-MYR yang di hibur oleh artis asal Kota Bau-Bau yaitu Fildan, Aco, dan Selfi.
Calon Bupati Konkep, Wa Ode Nurhayati dalam kesempatannya memperkanalkan dirinya bahwa ia merupakan anak yang lahir di pulau Waktobi dan merantau untuk menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Papua, dan memulai karirnya sebagai staf ahli di Parlemen Jakarta.
“Menyelesaikan kuliah di Papua, lalu kemudian memulai karir dari nol sebagai staf ahli di Parlemen Jakarta di senayan dan pada saat saya ber-usia 29 tahun mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI, perempuan pertama di Sulawesi Tenggara,” pungkasnya.
Kata dia, pada saat di lantik sebagai Anggota DPR RI, dirinya merupakan satu satunya parlemen termudah kala itu.
Lahir dari orang tua yang berprofesi sebagai pedagang kecil di Wakatobi dan tak mempunyai rekam jejak politik, tak menjadi batasan dalam meraih mimpinya untuk sukses dalam dunia politik baik skala nasional maupun daerah.
“Orang tua saya tidak membetangkan karpet merah untuk berkuasa, orang tua saya hanya membimbing saya tentang moral, budaya dan kesetian perempuan Buton untuk datang di hadapan bapak dan ibu sekalian dengan gagah berani untuk memenangkan pemilihan Bupati Konawe Kepulauan pada Pilkada mendatang” lugasnya.
“Mari kita memberi pesan untuk sulawesi tenggara dan Indonesia bahwa masyarakat Pulau Wawonii memilih pemimpin karna hati nurani, bukan karena iming-iming dan janji kampanye,” sambungnya.
Disebutnya, Konkep saat ini sedang tidak baik baik saja apalagi jika melihat pembangunan infrastruktur kemasyarakatan, mulai dari Jalan, Rumah Sakit dan Sekolah.
“Pembangunan Puskesmas dan Rumah Sakit kita belum Manusiawi, jalan kita masih bolong-bolong, Rumah Sekolah masih banyak yang di palang karena pemerintah daerah tidak turun untuk mengetuk hati masyarakat untuk turut membangun Pulau Wawonii,” sebutnya.
Ia berharap, seluruh lapisan masyarakat Konkep agar tak memandang dirinya sebagai orang asing melainkan menjadikan dirinya sebagai keluarga agar sebesar apapun uang untuk membeli suara, masyarakat tak berpaling untuk memilih dirinya sebagai Bupati.
“Saya Insyaallah tidak akan malu-maluin untuk bertarung, segala konsekuensi dan komitmen pertarungan siap saya persembahkan kepada seluruh masyarakat Konawe Kepulauan,”
Ia berpesan, generasi muda agar jangan pernah takut untuk bermimpi setinggi-tingginya hanya karena terlahir dari oarang tua yang miskin, karena baginya, orang yang membatasi mimpinya dialah oranh yang tak akan pernah meraih kesuksesan yang sesungguhnya.
Di tempat yang sama, Tokoh pemekaran Konkep, Amir Karim mengatakan bahwa, Konkep mengalami kemunduran dari segi besaran anggaran. Amir menegaskan bahwa waktu, Pj Bupati Nur Sinapoy pimpin Wawonii APBD-nya Rp 700 miliar tapi justru makin ke sini makin menurun yang cuma Rp 580 miliar.
Ia juga menyinggung pelanggaran Pemda terhadap gaji ratusan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang tidak di jalankan sesuai Peraturan Daerah. Maka dari itu hadirnya WON akan memutus mata rantai kekuasaan yang ditunjukkan penguasa Konkep.
“Olehnya, mari kita stopkan langkah mereka menguasai Konkep yang hanya tersentrum pada satu keluarga. Masa habis bapaknya, anaknya lagi, habis itu cucunya lagi, kasihan daerah ini,”lugasnya