Purwakarta –Jabar || Bramastanews.com_Pasca Komunitas Madani Purwakarta (KMP)-Komisariat Darangdan secara resmi umumkan berhentikan program penanggulangan sampah, warga di beberapa wilayah RT di kampung Nanggeleng Desa Depok Kecamatan Darangdan mulai pertanyakan bagaimana kelanjutan persoalan sampah.
Sebelumnya, pada saat warga bersama KMP Darangdan laksanakan program penanggulangan sampah, limbah rumah tangga berupa sampah tersebut diangkut para relawan yang selanjutnya dimuat ke truk sampah dari Dinas Lingkungan Hidup bidang persampahan.
Namun sayang, program percontohan tersebut hanya digelar selama satu bulan lebih, sebagai percontohan bagi pemerintah Desa Depok untuk selanjutnya diharapkan dapat meneruskan penanganan persoalan sampah tersebut.
Namun diketahui sampai saat ini pihak pemerintah Desa Depok belum menunjukkan aktivitas dalam penanganan soal sampah itu, sehingga warga mulai pertanyakan kemana harus buang sampah.
Padahal, di wilayah Desa lainnya, seperti Desa Sempur kecamatan Plered, penanganan persoalan sampah dilakukan pihak Pemerintah Desa.
Lantas apa yang menjadi kendala pihak Pemdes Depok dalam penanganan persoalan sampah yang dihasilkan dari rumah tangga setiap harinya itu.
Adakah mereka memang tak berniat tangani soal yang bisa jadi penyebab gangguan kenyamanan serta kesehatan itu seperti sebelumnya.
Seperti diketahui, KMP Darangdan bersama warga (relawan) sebelumnya lakukan pembersihan di beberapa wilayah Desa meliputi, tumpukan sampah yang menggunung di Rt01 dan 02, 03, 05. Bahkan jaringan irigasi yang kondisinya tak terawat, kini sudah dibersihkan.
Begitu juga jalan pertanian di Kampung Cinutug yang menuju Desa Gandamekar Plered, dimana kondisinya sangat tak terawat, namun kini bersih dan terasa luas setelah dibersihkan mereka.
“Meski tidak ada respon dari Pemdes dan warga, kita tetap jalankan program kebersihan ini sesuai arahan, sebenarnya urusan sampah dan kebersihan lingkungan itu merupakan urusan pemegang kebijakan dalam hal ini pemerintah Desa, namun mereka terkesan acuh akan persoalan tersebut,” ungkap seorang relawan.
Kini, mampukah Kepala Desa menggerakkan perangkatnya untuk menangani persoalan sampah di wilayahnya.
Kita tunggu pada edisi selanjutnya..
(Red)