,

Eks Nasabah Bank BRI Unit Pasawahan Purwakarta Mengaku Kesal, Utang Lunas Sertifikat Tak Juga di Berikan

oleh -491 Dilihat
oleh

Eks Nasabah Bank BRI Unit Pasawahan Purwakarta Mengaku Kesal, Utang Lunas Sertifikat Tak Juga di Berikan

PurwakartaJabar || Bramastanews.com_Seorang warga asal Desa Salam Mulya, Kecamatan Pondoklsalam Purwakarta, ungkapkan rasa kekecewaan mendalam terhadap praktik pihak Bank BRI unit Pasawahan.

Pasalnya, sertifikat yang dulu menjadi agunan sebagai persyaratan pinjaman atas nama dirinya, sampai saat ini tak kunjung keluar alias diberikan oleh pihak BRI.

Padahal, berdasarkan keteranganya dalam sesi wawancara dengan awak media pada Jum’at, 20 September 2024 di warung miliknya, pria berinisial TS itu menyampaikan,

foto TS saat berikan informasi kepada awak media terkait persoalan sertifikat di BRI Pasawahan.

“Awalnya saya mengajukan pinjaman ke Bank BRI itu sekitar musim Covid, setelah pinjaman pertama saya lunas, saya di tawarin lagi. Tadinya saya ngga niat ngambil pinjaman lagi, tapi akhirnya saya ajukan pinjaman 10 juta, San akhirnya saya lunasi. Namun pas giliran saya mau ambil sertifikat yang saya jadikan jaminan, sampai saat ini tidak ada kejelasan. Sampai saat ini ada lah sekitar 1,5 tahun sertifikat saya tak keluar-keluar,” ungkapnya.

“Suatu ketika saya pernah dipanggil ke BRI Cabang Purwakarta yang di Pasar Rebo, disana saya dipertemukan dengan seseorang yang katanya Pengacara. Saya ditanya-tanya seputar sertifikat itu, namun tak ada hasilnya juga. Terakhir saya berkomunikasi dengan Mantri dari BRI bernama Alif, katanya sabar aja pak nanti juga Sertifikatnya pasti keluar,” tambahnya kemudian.

Mendapat keterangan dari TS, sebagai nasabah yang diduga menjadi korban praktik tak jelas tersebut, awak media kemudian melakukan upaya konfirmasi ke pihak BRI Pasawahan pada Jum’at, 20 September 2024.

Namun sayangnya, Kepala unit BRI tersebut dikatakan sedang tidak masuk kantor oleh petugas pengamanan di sana. Sementara, Alif yang disebut TS sebagai mantri di Bank BRI tersebut juga disebut tak berada di kantor, melainkan sedang berada dilapangan.

Petugas pengamanan (Satpam) saat itu hanya sampaikan bila yang berada dikantor saat ini Supervisor saja, namun yang bersangkutan tidak tahu menahu persoalan yang terjadi, sehingga Satpam tersebut akhirnya berikan nomor kontak petugas yang bernama Alif.

“Silahkan langsung dihubungi saja ke nomornya pak,” jelas Satpam BRI saat itu.

Sayangnya, meski sudah berkali-kali kontak atas nama Alif tersebut dihubungi baik melalui pesan maupun panggilan, pemilik kontak tersebut tak kunjung berikan jawaban maupun tanggapan atas upaya konfirmasi yang disampaikan.

bersambung…

(Gun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *