Raoul Pal, CEO Real Vision dan analis keuangan terkemuka, telah membuat langkah besar dengan mengalihkan sebagian besar aset likuidnya ke Solana (SOL). Langkah ini memicu spekulasi tentang potensi Solana untuk menandingi Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). Mengapa Pal begitu yakin dengan Solana? Mari kita jelajahi lebih lanjut.
Raoul Pal terkenal karena analisis keuangan tajamnya dan pandangannya yang inovatif terhadap pasar kripto. Sebagai pengingat, Pal awalnya dikenal karena mempopulerkan istilah “Banana Zone“. Belum lama ini, Pal merombak portofolio investasinya, mengalihkan sebagian besar dari Bitcoin (BTC) dan altcoin lain, lalu mengalokasikan 90% dari total aset likuidnya ke Solana (SOL).
Mengapa Raoul Pal Beralih ke Solana?
Solana telah menunjukkan performa mengesankan tahun ini, dengan kenaikan sekitar 75%, jauh mengungguli Bitcoin yang naik 58% dan Ethereum yang hanya 42%. Pal melihat pola pertumbuhan Solana mirip dengan Ethereum pada tahun 2018, yang mengalami kenaikan harga yang luar biasa. Pengalaman pengguna Solana yang mulus dan sistem tertutup yang efisien membuatnya semakin menarik bagi investor.
“Bukan berarti saya tidak suka Bitcoin,” jelas Pal, “saya hanya melihat potensi kenaikan yang lebih besar pada Solana.”
Solana dan Potensi ETF
Sokongan terbaru dari Franklin Templeton, raksasa manajemen aset global dengan dana kelolaan lebih dari US$1,64 triliun, meningkatkan semangat untuk Solana. Mengingat minat perusahaan pada Solana, spekulasi tentang kemungkinan ETF SOL spot akan muncul. Kemajuan ini pasti akan berdampak pada harga Solana karena investor institusional dapat memiliki eksposur ke kripto melalui produk ETF yang diatur.
Bagaimanapun juga, sejumlah masalah regulasi mungkin menghalangi kemajuan ETF Solana. Sebagai contoh, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS biasanya memerlukan akses ke pasar futures CME untuk Solana.
Pengaruh Harga Solana to IDR
Pengaruh harga Solana terhadap mata uang lokal seperti IDR (Rupiah Indonesia) sangat signifikan, terutama bagi para investor di Indonesia. Harga SOL to IDR dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk volume perdagangan global, adopsi teknologi blockchain di Indonesia, serta kebijakan regulasi lokal. Ketika harga Solana naik, investor yang sudah memiliki aset SOL cenderung melihat peningkatan nilai portofolio mereka dalam Rupiah.
Raoul Pal melihat potensi besar dalam Solana, baik dari sisi teknologi maupun pertumbuhan pasar. Dengan sokongan dari institusi besar dan prospek ETF, Solana berpeluang besar untuk terus menarik minat investor. Meski tantangan regulasi masih ada, prospek jangka panjang Solana terlihat cerah.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES