PURWAKARTA || Bramastanews.com_Warga Desa Depok kritisi pemasangan lampu PJU (Penerangan Jalan Umum) yang bertengger dengan kokohnya di sekitar rumah salah satu anggota DPRD Purwakarta bernama Ujang Rosadi.
Pasalnya, warga menilai masih banyak lokasi lain yang berhubungan dengan kepentingan umum, lebih membutuhkan penerangan jalan dibanding kepentingan penerangan rumah yang sifatnya malah terkesan pribadi.
Sikapi hal itu, seorang warga bernama Taryana, yang akrab disapa Kang Tarang, sampaikan,
“Masa di tempat-tempat gelap tidak dipasang lampu, tapi disekitar rumah Ujang Rosadi dipasang sampai tiga buah lampu PJU begitu, kan lampu PJU dipasang untuk kepentingan umum, bukan untuk kepentingan pribadi, beban pembayarannya juga kan ke masyarakat, bukan dibayar secara pribadi, saya mau tau siapa yang perintahkan untuk pasang disitu, apakah yang bersangkutan, ataukah inisiatif petugas pemasangan saat itu, jangan begitu lah, harus tepat sasaran dong,” ungkapnya.
Danil, salah satu warga setempat juga sampaikan kekesalannya dengan mengatakan,
“Masa iya lampu PJU dipasang ditempat yang sudah terang, tapi ditempat gelap yang berhubungan dengan kepentingan umum justru tidak dipasang,” tambahnya kemudian.
Seperti diketahui, minimnya lampu penerangan jalan umum (PJU) di wilayah tersebut, memicu kecemburuan sosial dimasyarakat, sementara sebagai wakil rakyat, dalam hal ini UR justru terkesan tak hiraukan kepentingan umum.
Awak media sempat hubungi UR, melalui sambungan telepon WhatsApp untuk pertanyakan hal tersebut, namun tidak diangkat yang bersangkutan (1/5/2024).
Terpisah Kepala Bidang Pertamanan, RUDI, dari (DISPERKIM) Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kabupaten Purwakarta, sampai saat ini belum memberikan jawaban atas permohonan klarifikasi yang disampaikan melalui surat resmi, yang diantar langsung tim media Bramastanews.com pada 30/4/2024.
Lantas, benarkah pemasangan lampu PJU bisa dipesan, baik seseorang apalagi pejabat atau wakil rakyat, sebab ternyata lampu PJU yang minim jumlahnya itu, juga terpasang di depan area rumah Kepala Desa Depok, padahal di tempat lain masih banyak yang kondisinya lebih membutuhkan.
Atas dasar hal tersebut, beberapa warga berencana geruduk Kantor DISPERKIM Purwakarta untuk pertanyakan hal tersebut.
Bersambung…
