Deputi Maki Muara Enim || Bramastanews.com
Menyambangi langsung kediaman Edo, si Pembuat Reel facebook atas insiden kecelakaan yang menimpa rumahnya kemarin.
Menurut keterangan Edo, detik-detik robohnya Crane pemasang girder pada kamis kemarin, 07/03/2024. dirinya sedang santai di teras rumah sambil menjaga warung es jualan ibunya. namun tak lama suara gemuruh dari atas rumahnya membuat edo reflek menghindar dari robohnya crane girder seberat ratusan Ton tersebut.
“saya nyantai di depan sambil ngeliatin pekerja, tau-tau crane itu meleyat meleyot bang spontan saya menghindar kalau saya waktu itu tidak memperhatikan mungkin badan saya sudah kegencet” ujar edo.
Ibu dari Edo, Mardiah juga ikut menuturkan bahwa kedapatan anak sulungnya diwaktu kejadian kemarin tertimpa runtuhan tembok yang terhalang lemari tamu.
“saya sudah ngga bisa bicara apa-apa mas, muka anak saya sampai merah pucat dan penuh debu. untungnya anak saya yang paling kecil ini terhalang oleh lemari kalau ngga sudah pasti tertimpa runtuhan tembok dan atap” tindihnya
sedangkan bapak dari edo, Tabrian juga ikut memberi keterangan dan menuntut ganti rugi. beliau membenarkan bahwa hingga hari berikutnya pihaknya sama sekali belum disambangi pihak PT. RSKM tersebut.
“saya belum didatangi mas, sebenarnya kami ini maklum mungkin yang urgent urgent dulu tapi sebisa mungkin semoga pihak proyek fly over terbuka hatinya untuk segera menghadap saya sebagai pemilik bangunan ini” ujar Tabrani
sementara itu, Youtuber Kritikus Jawir di Sumatra yang sekaligus menyandang Sebagai Deputi MAKI Muara Enim tersebut sangat menyayangkan Pihak Kontraktor PT. Ricky Kencana Sukses Mandiri yang susah ditemui.
“saya sebagai kontrol sosial bukan malah ngga bantuin atau malah nyinyir. seharusnya pihak PT. RKSM ini pasang satu orang ditengah yang berpotensi bisa menjawab segala pertanyaan media LSM terkait insiden ini dengan plank (saya siap menjawab segala bentuk keluhan masyarakat), bukan begitu? kata jawir
beliau juga memaparkan adopsi kesadaran untuk semua pekerja di proyek tersebut sebagai upaya prosneling pertama agar semua berjalan dengan lancar.
“secara cepat-cepat kita sebut saja ini murni kecelakaan kerja, tapi lihat di bawah itu beberapa rumah hancur. kalau semuanya sadar bahwa kemarin rombongan itu berupaya menjadi bagian dari robot crane untuk mengangkat Girder paok itu dan ternyata ambruk serta merugikan warga sekitar. minta maaf dulu !, betapapun ada rencana ganti rugi kalau jadi robot udah gagal, coba belajar jadi manusia biar dilancarkan paham kan? tindihnya.
(***)